Dalam mengerjakan tugas apa pun, tidak produktif merupakan hal yang wajar dihadapi. Baik seorang ilustrator, penulis, maupun musisi pasti pernah mengalami fase tidak produktif. Perlu diingat, produktivitas bukan hanya tentang berkarya. Jika tidak mendatangkan keuntungan yang signifikan bagi sebuah perusahaan, seorang karyawan juga dapat dikatakan tidak produktif.
Salah satu teknik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas ialah teknik pomodoro. Teknik ini dipopulerkan oleh Francesco Cirillo pada 1980-an. Kala itu, Cirillo merupakan seorang mahasiswa. Dia kesulitan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Cirillo lantas mencoba memanfaatkan waktu selama 10 menit saja untuk bekerja dengan fokus.
Lambat laun, Cirillo memperpanjang rentang waktu sepuluh menit menjadi 25 menit dengan pencatat waktu–yang kebetulan berbentuk tomat. Dalam bahasa Italia, pomodoro berarti ‘tomat’. Begitulah teknik pomodoro tercipta.
Teknik pomodoro dapat diterapkan dalam ranah apa pun, termasuk menulis. S.M. Mamunur Rahman (2021) dalam tulisannya telah memberikan panduan singkat untuk mereka yang ingin menulis dengan teknik pomodoro.
Pilihlah Topik
Sebelum mulai menulis, coba tentukan topiknya terlebih dahulu. Jika bisa, tentukan pula sudut pandang yang ingin digali. Terlebih, kita juga akan lebih mudah menulis apabila bagian pembuka, isi, dan penutup sudah terpetakan.
Pasang Timer selama 25 Menit
Pasang jam sukat atau timer, tidak harus berbentuk tomat, selama 25 menit. Kita boleh, kok, menggunakan pencatat waktu pada ponsel. Namun, kalau bisa, matikan segala notifikasi supaya kita dapat menulis dengan fokus.
Menulislah sampai Waktu Habis
Gunakan waktu sebaik mungkin. Jika memungkinkan, jangan berhenti sebelum waktunya habis. Jangan pula melewati durasi 25 menit yang sudah ditentukan.
Tinggalkan, Istirahat Dulu
Berhentilah menulis ketika waktu sudah mencapai 25 menit. Setelah itu, kita boleh beristirahat selama 5 hingga 30 menit. Lakukan apa pun yang dapat menenangkan hati dan pikiran, seperti menonton film, mendengarkan lagu, meminum kopi, atau berolahraga ringan.
Mengevaluasi Tulisan
Setelah beristirahat, kita dapat mengevaluasi dan menyunting tulisan dengan pikiran yang lebih jernih. Bahkan, kita boleh, lo, melanjutkan menulis lagi dengan teknik pomodoro.
Apabila Kerabat Nara punya kendala produktivitas dalam menulis, coba terapkan teknik pomodoro ini. Lebih dari itu, teknik pomodoro juga dapat digunakan ketika kita sedang merasa buntu atau mengalami writer’s block. Selamat mencoba!
#menulis #teknikpomodoro
Rujukan:
- Boogaard, Kate. 2022. “Take It From Someone Who Hates Productivity Hacks—the Pomodoro Technique Actually Works”. The Muse. Diakses pada 21 September 2022.
- Rahman, S.M. Mamunur. 2021. “Apply the Pomodoro Technique to Writing”. The Writing Cooperative. Diakses pada 21 September 2022.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin