Benarkah Introver Tidak Tertarik Menyimak Orang Lain?

oleh Abidah Ulul Azmi
Ilustrasi Benarkah Introver Tidak Tertarik Menyimak Orang Lain?

Saya lupa kapan tepatnya menyadari hal ini. Seingat saya, saat memasuki masa remaja yang membuat saya banyak mendengarkan teman bercerita, saya mulai bertanya-tanya mengapa saya terkadang tidak bisa benar-benar menyimak apa yang sedang dibicarakan, terutama jika hal itu kurang menarik bagi saya atau diucapkan secara bertele-tele. Meski mendengarkan, saya tidak bisa memproses dan mencerna kata-kata yang saya dengar.

Singkat cerita, ketika menjadi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan menempuh mata kuliah Keterampilan Menyimak, saya menemukan jawabannya. Pada buku berjudul Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa karya Henry Guntur Tarigan, dijelaskan bahwa ada dua tipe orang yang memiliki problem dalam menyimak. Tipe pertama adalah orang yang memiliki masalah pada sistem pendengarannya sehingga tidak bisa menyimak secara sempurna. Tipe kedua adalah para introver.

Tipe kedua yang dimaksud di sini adalah orang yang memiliki sistem auditori yang tidak bermasalah, tetapi terlalu banyak menyimak dirinya sendiri sehingga tidak memiliki banyak keinginan atau waktu untuk menyimak orang lain. Lebih lanjut, tipe kedua ini digolongkan menjadi beberapa jenis.

  • Tipe Penyerap

Tipe penyerap adalah orang yang tampaknya menyerap apa yang didengar dari pembicara, tetapi tidak memprosesnya lebih lanjut sehingga tidak bisa memahami makna yang disampaikan.

  • Tipe Berdikari

Tipe berdikari adalah orang yang menolak untuk menyimak karena dirinya menyadari bahwa dia lebih tahu apa yang dibicarakan lawan bicaranya. Tipe ini dapat “berdiri di atas kaki sendiri” (berdikari) dalam memecahkan suatu permasalahan.

  • Tipe Seniman Ingatan

Tipe ini adalah perluasan dari tipe berdikari. Orang dengan tipe ini menolak untuk menyimak pembicara karena apa yang disampaikan bukan milik pribadi pembicara, melainkan hanya “data pinjaman” yang dikutip dari percakapan sebelumnya.

  • Tipe yang Tidak Tergoda oleh Pribadi Tertentu

Orang yang dimaksud dalam tipe ini adalah mereka yang menghindar dari kontak pribadi secara langsung atau komunikasi tatap muka dan lebih memilih memperoleh informasi dari buku, televisi, radio, dan lain-lain.

  • Tipe Penyuka Bunyi Alamiah

Orang dengan tipe ini menyukai bunyi alami, seperti kicauan burung atau riuh kota. Sebaliknya, suara manusia merupakan sesuatu yang dihindari sehingga mereka tidak tertarik menyimak “suara” pembicara. 

  • Tipe Estetikus Luar Biasa

Tipe ini adalah tipe yang lebih ekstrem dari penyuka bunyi alamiah. Hal ini karena tipe ini hanya menikmati bagian tertentu yang ingin didengar dari bunyi. Jika ada suara musik yang diperdengarkan, orang dengan tipe ini hanya akan mendengarkan bagian biola atau seruling saja dan tidak menyenangi bagian lainnya.

  • Tipe Siap Tempur

Tipe siap tempur adalah yang paling luas tersebar di antara tipe-tipe sebelumnya. Tipe ini sibuk memikirkan jawaban yang akan diajukan kepada lawan bicara sehingga tidak memiliki waktu untuk menyimak apa yang disampaikan (Salisbury dalam Tarigan, 2015).

Pemahaman yang dilakukan penyimak meliputi dua aspek, yaitu (a) aspek pemahaman pesan dan tanggapan pembicara, (b) tanggapan penyimak terhadap pesan sesuai dengan kehendak pembicara (Hasriani, 2023). Lima tahapan dalam menyimak meliputi mendengar, memahami, menginterpretasi, mengevaluasi, dan menanggapi (Sukma dan Saifudin, 2021). Ketidakmampuan pada tahap mendengar dan memahami akan mengakibatkan kegagalan penyimak dalam memproses tahapan-tahapan selanjutnya sehingga dia kesulitan memberikan tanggapan terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara. 

Pada kondisi tertentu, saya bisa memahami kata-kata yang saya dengar, tetapi penerimaannya relatif lebih lambat sehingga perlu waktu yang lebih lama untuk memberikan tanggapan. Kondisi ini telah ditelaah oleh peneliti terdahulu dengan melakukan percobaan terhadap subjek berkepribadian introver dan ekstrover yang didasarkan pada seberapa banyak informasi yang tersedia yang mereka proses sebelum mencapai keputusan untuk merespons. Hasil dalam eksperimen tersebut menunjukkan bahwa orang introver memproses lebih banyak informasi dan mengumpulkan lebih banyak bukti sebelum mencapai keputusan untuk merespons sehingga cenderung memiliki inisiasi motorik yang lebih lambat dalam menanggapi (Brebner dalam Rammsayer et al., 2014). 

Demikianlah beberapa alasan mengapa orang dengan kepribadian introver kerap tidak tertarik menyimak orang lain. Perlu digarisbawahi bahwa hal ini tidak selamanya terjadi pada semua tipe berkepribadian introver. Peneliti terdahulu menekankan perlunya penelitian baru yang menjelaskan peran penting faktor-faktor yang secara berbeda memengaruhi analisis respons pada kaum introver dan ekstrover dalam menanggapi informasi yang diterima.

 

Rujukan: 

  • Hasriani. (2023). Terampil Menyimak. Bandung: Indonesia Emas Group.
  • Sukma, H. Hanifa., Saifudin, Fakhrur M. (2021). Keterampilan Menyimak dan Berbicara: Teori dan Praktik. Yogyakarta: K-Media.
  • Tarigan, H.G. (2015). Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: CV Angkasa. 
  • Thomas H. Rammsayer., Indermühle, Rebekka., Troche, Stefan J. (2014). “Psychological refractory period in introverts and extraverts”. Personality and Individual Differences. 63, 10–15.

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar