Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat menyentuh hati pembacanya. Tulisan yang baik juga berarti tulisan yang dapat dipahami dengan mudah. Saya dapat menuliskan beragam pengertian tulisan yang baik, tetapi alangkah lebih baik jika Kerabat Nara mendapatkan pemahaman langsung mengenai hal tersebut dari buku Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Buku Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan itu membahas keterampilan menulis dalam tujuh bab.

Bab pertama berisi pendahuluan. Pada bab itu, Henry membahas keterampilan berbahasa dan komponen-komponennya; hubungan keterampilan menulis dengan keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca; menulis sebagai suatu cara berkomunikasi; batasan, fungsi, dan tujuan menulis; serta ragam tulisan.

Selanjutnya, pada bab kedua, Henry membahas tulisan-tulisan bernada akrab. Ia memulainya dengan menjelaskan tulisan pribadi, seperti catatan harian atau jurnal, cerita autobiografi, lelucon autobiografi, dan esai pribadi. Pada akhir bab ini, ia menerangkan siasat perbaikan tulisan pribadi atau swasunting.

Sementara itu, bab ketiga mengulik seputar tulisan bernada penerangan, mulai dari tujuan, ragam tulisan pemerian, perbedaan antara pemerian faktual dan pribadi, petunjuk menulis pemerian, hingga pemerian orang. Di lain sisi, bab keempat membahas tulisan bernada penjelasan, mulai dari makna dan tujuan, pokok permasalahan dan pembaca, bentuk-bentuk tulisan penyingkapan (klasifikasi, definisi, analisis, dan opini), susunan tulisan penyingkapan, bentuk paragraf penyingkapan, serta pendahuluan dan kesimpulan pada tulisan penyingkapan.

Pada bab kelima, buku ini membahas tulisan bernada mendebat. Pembahasannya mencakup tulisan bernada meyakinkan, persuasi logis, penalaran keliru, dan rangkuman. Sementara itu, pada bab keenam, buku ini membahas tulisan bernada mengkritik. Pembahasannya mencakup peranan penulis sastra, tokoh, alur, latar, waktu, tema, dan teknik (ironi, paradoks, simbolisme, serta metafora).

Terakhir, bab ketujuh buku ini membahas tulisan bernada otoritatif. Pembahasan mengenai tulisan bernada otoritatif tersebut terdiri atas kiat memilih topik; membaca, bibliografi, dan kerangka pendahuluan; membuat catatan; menulis naskah pertama; dokumentasi; mengadakan revisi; menulis naskah akhir; dan mengoreksi cetakan percobaan.

Buku setebal 204 halaman ini mengajarkan kita untuk membuat tulisan berdasarkan berbagai ragam, baik tulisan pribadi maupun profesional, dengan sepenuh hati. Meski penuh dengan berbagai teori menulis yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, buku Berbicara sebagai Sebuah Keterampilan Berbahasa ini tidak memuat soal atau latihan. Padahal, hal itu penting mengingat buku ini utamanya ditujukan untuk mahasiswa. Namun, terlepas dari kekurangan buku ini, Prof. Tarigan berhasil menunjukkan seni menulis dengan terstruktur dan elok. 

#resensi #menulis #henrygunturtarigan

Penulis: Shafira Deiktya

Penyunting: Harrits Rizqi