Membaca Novel, Memperkaya Kosakata
Membaca novel adalah salah satu kegiatan yang rutin saya lakukan sejak kuliah. Dahulu, setiap pagi, saya akan menyempatkan diri untuk membaca satu hingga dua bab novel atau paling sebentar tiga puluh menit. Hasilnya? Saya bisa mengurangi tingkat paparan layar ponsel pintar. Selain itu, saya pun merasa makin lancar dalam menulis.
Efek yang terakhir, saya rasa, tidak terpisahkan dari kegemaran saya dalam mencatat kata-kata yang baru saya dengar. Apabila membaca adalah urusan menangkap, mencatat adalah perkara mengingat. Dengan kebiasaan ini, perbendaharaan kata saya kian bertambah.
Berikut ini adalah lima novel favorit saya yang kaya akan kosakata.
- Burung-Burung Manyar (1981)
Novel berlatar sejarah kemerdekaan Indonesia ini dikarang oleh Y.B. Mangunwijaya dan diterbitkan oleh Penerbit Djambatan pada 1981. Meskipun kental dengan tema nasionalisme, Burung-Burung Manyar juga memiliki kisah percintaan antara dua insan, yaitu Atik dan Teto. Novel ini dianugerahi Penghargaan Penulis Asia Tenggara 1983 dan Hadiah Ramon Magsaysay 1996.
Uniknya, novel ini memanfaatkan pencatatan kaki untuk istilah, baik dalam bahasa asing, daerah, maupun Indonesia. Dari Burung-Burung Manyar, saya mengenal kata surjan, ujub, punjungan, dan panggih. Keempat kata tersebut sudah diserap ke dalam KBBI V.
- Saman (1998)
Saman merupakan novel pertama Ayu Utami yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada 1998. Novel berlatar waktu orde Baru ini mengundang kontroversi sebab sarat akan isu seksualitas dan memiliki gaya bahasa yang cukup vulgar. Saman yang memenangkan Sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta 1998 dianggap sebagai perintis gerakan sastra wangi.
Berkat Saman, saya mengetahui kata babut, lindap, mencelat, gemeretuk, dan kerisut.
- Ronggeng Dukuh Paruk (2003)
Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah trilogi yang ditulis oleh Ahmad Tohari. Novel ini terbit pada 1982. Pada 2003, Gramedia menerbitkan ulang buku ini sebagai satu kesatuan. Hingga 2016, Ronggeng Dukuh Paruk telah dicetak ulang sebanyak dua belas kali.
Novel ini mengangkat kisah cinta antara Rasus, seorang tentara, dan Srintil, seorang ronggeng di tengah gejolak politik Indonesia pada 1965-an. Keduanya harus berbeda kubu tatkala Srintil terkenal sebagai ronggeng rakyat yang menari pada rapat-rapat propaganda.
Lewat Ronggeng Dukuh Paruk, saya bertemu dengan banyak kata, seperti mustika, kerengga, beranjang, kamitua, dan pekasih.
- Cala Ibi (2003)
Nukila Amal merupakan pengarang novel Cala Ibi yang diterbitkan oleh Pena Gaia Klasik pada 2003. Dengan menggali tema psikologi, novel ini mendapatkan respons positif dari sastrawan dan kritikus senior di tanah air.
Masai, kusut kasau, dan fluoresen adalah tiga contoh kata yang saya temukan di dalam salah satu bab novel ini.
- Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi (2016)
Novel ini ditulis oleh Yusi Avianto Pareanom dan diterbitkan oleh baNANA pada 2016. Dengan kisah petualangan, persilatan, dan kerajaan, Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi menyabet penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2016.
Saya menemukan sederet kata segar di dalam novel ini. Contohnya adalah telatah, waham, sida-sida, rongseng, dan joran.
Tentu saja, pemerolehan kata baru juga bisa kita upayakan dengan membaca tulisan nonfiksi, seperti berita, artikel ilmiah, dan kolom opini pada media massa. Saya sering kali mengetahui diksi-diksi baru dari sana. Namun, tetap saja, bagi saya, membaca novel rasanya lebih mengasyikkan.
Rujukan:
- Amal, Nukila. 2013. Cala Ibi. Jakarta: Pena Gaia Klasik.
- Mangunwijaya, Y. B.. 2010. Burung-Burung Manyar. Jakarta: Penerbit Djambatan.
- Pareanom, Yusi Avianto. 2016 Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi. Jakarta: baNANA.
- Tohari, Ahmad. 2003. Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Utami, Ayu. 1998. Saman. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Artikel & Berita Terbaru
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa
- Bimbingan Teknis Mahkamah Agung bersama Narabahasa
- Tapak Tilas Menulis Horor bersama Diosetta
- Tabah bersama Uni Salsa,Terbaik V Putri Duta Bahasa 2023
- Korespondensi dan Wicara Publik bersama BPK RI
- Bimbingan Teknis Polda Metro Jaya bersama Narabahasa