
Membedakan Artikel dengan Esai
Artikel dan esai merupakan dua jenis tulisan nonfiksi. Keduanya dapat kita baca dalam situs media massa daring dan surat kabar cetak. Saat ini, artikel pun dimanfaatkan sebagai alat pemasaran produk atau jasa dari suatu perusahaan. Sementara itu, penulisan esai sering kali dijadikan prasyarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mendapatkan program beasiswa.
Saya yakin Kerabat Nara sudah pernah membaca sebuah artikel atau esai. Namun, saya rasa kita masih kesulitan untuk membedakan keduanya. Pada tulisan ini, saya akan menjelaskan perbedaan antara artikel dan esai.
Artikel
Artikel ditulis dengan sudut pandang yang objektif. Penggunaan kata ganti saya cenderung dihindari supaya opini penulis bisa berdiri senetral mungkin. Mengenai sifatnya, sebuah artikel mengandung topik umum yang bertujuan memberikan informasi. Lalu, berdasarkan strukturnya, sebuah artikel lazim disajikan melalui subjudul-subjudul sehingga pembahasan tiap subtopik bisa lebih terfokus. Selain itu, penulis artikel pun diisyaratkan telah mengetahui sasaran pembaca.
Esai
Berbeda dengan artikel, esai cenderung menampilkan sisi subjektivitas penulisnya. Sang narator boleh menggunakan kata ganti saya untuk menunjukkan opini dan posisinya di hadapan topik yang sedang digali. Kemudian, tujuan penulisan esai bukan hanya untuk memberikan informasi, melainkan juga untuk menganalisis. Struktur penyajian dengan subjudul pun tidak diwajibkan. Terlebih, penulis esai tidak diwajibkan untuk mengetahui sasaran pembacanya.
Kendati sama-sama tergolong ke dalam tulisan nonfiksi, artikel dan esai memiliki beberapa perbedaan yang harus kita perhatikan. Perbedaan itulah yang dapat membantu kita dalam menyusun tulisan yang berkaitan dengan struktur, posisi kita sebagai penulis, serta panjang tulisan.
Rujukan:
- S, Surbhi. 2019. “Difference Between Article and Essay”. Diakses pada 5 Mei 2021.
- Nordquist, Richard. 2020. “The Difference Between an Article and an Essay”. Diakses pada 5 Mei 2021.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Bagaimana tanggapan Kerabat Nara?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Artikel & Berita Terbaru
- Keterampilan yang Dibutuhkan Penulis Wara
- Empat Unsur Gramatika sebagai Kunci Kemampuan Menata Tulisan
- Bahan Pertimbangan sebelum Mengirim Artikel ke Jurnal
- Bjir dan Bjrot
- Penulisan Infografik yang Mencakup Semua Hal
- Berbahasa Indonesia, Sulit atau Mudah?
- Pola Frasa dalam Bahasa Kita
- Kelas Perdana Penulisan Skenario dalam Produksi Video
- Penulisan Mikrokopi UX yang Ramah Pengguna
- Kiat Penyusunan Dokumen untuk Konsultan Proxsis
- Penyunting yang Tak Sama dengan Penguji Baca
- Mengenal Penulisan Artikel dan Esai Lebih Dalam