Kupas Tuntas Penyuntingan dan Penerbitan ala Bambang Trim
Buku 200+ Solusi Editing Naskah dan Penerbitan karya Bambang Trim (2017) menjelaskan dunia penyuntingan dari dasar hingga mendalam. Pada buku terbitan Bumi Aksara, Jakarta, ini, penulis memakai istilah editing untuk arti ‘penyuntingan’—kata yang populer meski tidak baku. Judul buku ini pun menarik karena diawali dengan angka. Padahal, buku ini menganjurkan “lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf” (hlm. 105). Mungkin itu cara penulis untuk menunjukkan bahwa judul tidak terikat dengan kaidah kalimat.
Penulis yang bernama asli Bambang Trimansyah itu membagi buku ini menjadi 6 bagian, 10 bab, dan 203 butir bahasan. Tiap bagian mengandung dua bab, kecuali dua bagian terakhir yang masing-masing hanya memiliki satu bab. Tiap bab mengandung subbab, kecuali bab “Intuisi Editing”. Butir bahasan ada pada tiap bab atau subbab, tetapi ada subbab yang bahasannya tidak diberi nomor, misalnya subbab “Penulisan Nama Diri”. Bagi saya, sistematika seperti itu membingungkan dan tidak paralel.
Bagian pertama merupakan pendahuluan yang menjelaskan penyuntingan nas sebagai ilmu dan keterampilan (bab 1) serta intuisi editing (bab 2). Bab 1 dibagi menjadi beberapa subbab—konsep dasar penyuntingan nas (copyediting), penyuntingan nas, penyuntingan substantif, dan memulai penyuntingan nas, sedangkan bab 2 tidak memiliki subbab. Pada konsep dasar, penulis menjabarkan aspek penyunting serta mitra, kompetensi, dan kode etik editor. Selain itu, penulis juga menjelaskan perbedaan jenis penyuntingan (mekanis dan substantif) serta tingkat penyuntingan (ringan, sedang, dan berat).
Setelah pengantar pada bagian pertama, bagian kedua menyuguhkan detail penerapan ejaan (bab 3) dan tata bahasa (bab 4) dalam penyuntingan. Dua bab tentang penyuntingan bahasa pada bagian kedua ini memiliki porsi terbesar (114 halaman) dibandingkan dengan bagian lain. Bab tentang ejaan membahas penulisan tanda baca, kata, dan huruf. Sementara itu, bab tentang tata bahasa menguraikan penataan kata, kalimat, dan paragraf. Ada beberapa pembahasan khusus yang disisipkan pada bagian ini, seperti perbedaan auto- dan oto- serta kata arkais.
Ketika bagian kedua membahas unsur naskah dari ejaan hingga paragraf, bagian ketiga memperluas pembahasan ke tingkat naskah utuh. Bab 5 menjelaskan tata tulis secara umum, sedangkan bab 6 mendedahkan anatomi naskah buku. Konsep tata tulis umum yang perlu dipahami penyunting mencakup pengertian, jenis, ragam, pengadaan, dan pengembangan naskah. Pemahaman tentang konsep umum itu perlu dilengkapi dengan pengenalan terhadap tiga bagian besar dalam sebuah buku, yaitu pendahulu, isi, dan penyudah.
Bagian keempat mengangkat topik praktik penyuntingan (bab 7) dan publikasi khusus (bab 8). Penulis membagi praktik penyuntingan menjadi penyuntingan nas (teks) dan baca pruf (proofreading). Pada kedua proses itu, ada marka-marka yang dipakai, seperti untuk menambah, mengubah, atau menghilangkan karakter. Untuk beberapa publikasi khusus, ada juga beberapa hal tambahan yang perlu diperhatikan. Publikasi khusus tersebut berupa, antara lain, kamus, puisi, karya ilmiah, karya jurnalistik, dan tulisan bisnis.
Bagian kelima dan keenam, yang masing-masing hanya terdiri atas satu bab, dapat dianggap sebagai bagian penutup dari buku ini setelah tiga bagian isi yang membahas aspek bahasa, naskah, dan praktik. Bab 9 membahas penerapan legalitas dan kesopanan dalam karya tulis, khususnya dalam hubungan dengan hak cipta. Sementara itu, bab 10 menguraikan beberapa informasi seputar penerbitan, seperti nomor terbitan (ISBN untuk buku dan ISSN untuk terbitan berkala), jenis pelaku penerbitan, dan royalti.
Bambang Trim mengupas tuntas dunia penyuntingan dan penerbitan—yang telah digelutinya sejak 1995—pada buku ini. Editor pasti dapat beroleh manfaat yang besar dari buku ini. Penulis dan akademisi pun niscaya mendapat tambahan pengetahuan darinya.
#resensi #penyuntingan #penerbitan #editor
Penulis: Ivan Lanin
Penyunting: Harrits Rizqi
Daftar Tag:
Artikel & Berita Terbaru
- Perbedaan Pantomim dan Mime
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi