
Manfaat Buku Semantik dan Pragmatik
Makna dan konteks selalu berkaitan. Dengan demikian, cabang ilmu semantik dan pragmatika pun tidak dapat dipisahkan. Semantik menyoroti makna, sedangkan pragmatika berupaya mengaitkan makna-makna itu dengan konteks dan niat peserta tutur.
Salah satu rujukan yang, menurut saya, wajib dibaca oleh peminat semantik dan pragmatika adalah Semantik dan Pragmatik karya Muhadjir Markoem. Pada 2017, Pustaka Mandiri menerbitkan edisi kedua buku ini setebal 292 halaman. Semantik dan Pragmatik terdiri atas empat bagian besar, yaitu “Pengenalan”, “Makna Leksikal”, “Semantik Gramatikal”, dan “Pragmatik”.
Pada bagian pertama, Muhadjir menulis pendahuluan yang menceritakan perkembangan teori semantik, mulai dari zaman kuno, peralihan, hingga linguistik struktural. Beliau pun menjelaskan hubungan makna dengan dunia nyata dan jenis-jenis makna, seperti makna referensial, makna representasional, makna denotatif, serta makna konotatif.
Selanjutnya, pada bagian kedua, yaitu “Makna Leksikal”, pembaca diajak mempelajari pengertian makna leksikal; relasi makna homonimi, polisemi, hiponimi, meronimi, sinonimi, dan antonimi; perluasan makna (ameliorasi dan peyorasi); juga teori mengenai metafora. Tentu saja, makna leksikal berbeda dengan makna gramatikal. Pada bab tiga, Muhadjir mengupas makna gramatikal yang tidak terpisahkan dari aspek nomina, verba, kala, modalitas, dan partisipan. Dari bagian kedua dan ketiga inilah kita dapat mengetahui perbedaan antara makna leksikal dan makna gramatikal.
Semantik dan Pragmatik lantas ditutup dengan bab “Pragmatik” yang membahas deiksis, konteks, tindak tutur, maksim kerja sama dalam percakapan, dan implikatur percakapan. Lebih dari itu, Muhadjir juga memaparkan strategi sopan santun dalam berbahasa pada bab ini. Kita diajak untuk memahami maksim kesopanan berdasarkan pandangan Leech (1986), yaitu maksim kearifan, maksim kemurahhatian, maksim pujian, maksim kerendahhatian, maksim kesepakatan, dan maksim simpati.
Harus saya katakan bahwa bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sulit untuk dimengerti. Ditambah lagi, saya juga menemukan banyak saltik. Meskipun begitu, Semantik dan Pragmatik tetap merupakan salah satu buku yang bermanfaat, apalagi bagi mereka yang sedang mendalami cabang linguistik tersebut. Rujukan pustaka yang dicantumkan oleh Muhadjir dalam buku ini pun dapat membantu kita untuk memperkaya sumber bacaan mengenai semantik dan pragmatika.
#resensibuku #semantikdanpragmatik
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Bagaimana tanggapan Kerabat Nara?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Artikel & Berita Terbaru
- Keterampilan yang Dibutuhkan Penulis Wara
- Empat Unsur Gramatika sebagai Kunci Kemampuan Menata Tulisan
- Bahan Pertimbangan sebelum Mengirim Artikel ke Jurnal
- Bjir dan Bjrot
- Penulisan Infografik yang Mencakup Semua Hal
- Berbahasa Indonesia, Sulit atau Mudah?
- Pola Frasa dalam Bahasa Kita
- Kelas Perdana Penulisan Skenario dalam Produksi Video
- Penulisan Mikrokopi UX yang Ramah Pengguna
- Kiat Penyusunan Dokumen untuk Konsultan Proxsis
- Penyunting yang Tak Sama dengan Penguji Baca
- Mengenal Penulisan Artikel dan Esai Lebih Dalam