Alat Bantu Memahami Paragraf
Sebelum menulis ini, saya berasumsi bahwa ihwal paragraf sulit diuraikan dengan sederhana. Namun, Pak Djoko—begitulah saya menyapanya—bersama dengan Pak Soedjito berhasil menghancurkan keras-keras asumsi saya tersebut. Melalui buku ini, Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Paragraf, beliau membuktikan bahwa paragraf merupakan makhluk yang mudah dipahami dan ditaklukkan. Para penulis tersebut berhasil mengantarkan pembacanya menuju jalan penguasaan keterampilan merangkai paragraf melalui empat bab pembahasan.
Dalam ragam lisan, kita cenderung memberi jeda sebagai penanda perubahan gagasan utama. Dalam ragam tulis, rangkaian kalimat yang mengungkapkan satu gagasan utama tersebut disebut sebagai paragraf. Gagasan utama dalam paragraf diwujudkan dengan kalimat topik yang kemudian dikembangkan oleh kalimat-kalimat penjelas. Tidak hanya kalimat topik dan kalimat penjelas, kita juga perlu memahami adanya kalimat penegas dan alat transisi sebagai bagian dari unsur paragraf. Itulah yang diuraikan dalam bab pertama.
Dalam bab pertama juga, kebingungan pembaca mengenai paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat akan terjawab. Rupanya, paragraf tidak hanya berupa rangkaian kalimat. Kalimat seperti Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih yang biasa ditemui dalam penutup surat juga tergolong sebagai paragraf. Terakhir, untuk mewujudkan kesan baik dalam paragraf, terdapat tiga syarat yang perlu diperhatikan, yaitu kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
Bab kedua berisi penjelasan tentang sebelas macam paragraf. Ini amat berguna agar pembaca dapat memvariasikan gaya penulisan. Sebelas macam tersebut pun dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga bagian besar. Pertama, berdasarkan letak kalimat topiknya, paragraf dibedakan menjadi paragraf deduktif, induktif, campuran deduktif induktif, serta deskriptif. Kedua, berdasarkan bentuknya, paragraf dibedakan menjadi paragraf argumentasi, eksposisi, deskripsi, dan narasi. Terakhir, berdasarkan fungsinya, paragraf dibedakan menjadi paragraf pembuka, pengembang, dan penutup.
Usai diberi paham tentang kekayaan macam paragraf, pada bab ketiga, pembaca diajarkan untuk mampu mengembangkan paragraf. Pengembangan paragraf menjadi begitu penting sebab satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok. Ada delapan teknik pengembangan yang diuraikan dalam bab ini, yaitu teknik perbandingan, analogi, contoh-contoh, hubungan sebab akibat, klasifikasi, proses, definisi luas, dan campuran.
Belum cukup sampai uraian teknik pengembangan paragraf, ternyata masih ada uraian tentang aneka paragraf pada bab keempat. Tidak hanya menyebutkan daftar paragraf, para penulis pun melengkapinya dengan contoh-contoh. Tentunya bab keempat ini sangat berguna sebagai bahan rujukan atau templat dokumen. Ada delapan kelompok aneka paragraf yang diuraikan dalam bab terakhir ini, yaitu surat resmi, surat pembaca, prakata, paragraf introduksi, abstrak dan simpulan, parafrasa, diagram, silogisme, serta UU tentang Hak Cipta.
Buku dengan halaman yang berjumlah 220 ini juga diperkaya dengan latihan pada tiap akhir babnya. Adanya latihan tersebut dapat mengasah sekaligus menguji pemahaman pembaca terhadap uraian materi. Halaman demi halaman yang saya baca mengantarkan saya pada sebuah simpulan, yakni para penulis berhasil membumikan ihwal paragraf bahasa Indonesia dengan cara yang apik dan sederhana. Bagi siapa pun yang hendak menguasai paragraf demi menciptakan pemikiran yang utuh dan padu, seratus persen saya yakin bahwa buku inilah alat bantunya.
#resensi #paragraf #djokosaryono #soedjito
Penulis : Dessy Irawan
Penyunting : Harrits Rizqi
Daftar Tag:
Artikel & Berita Terbaru
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa
- Bimbingan Teknis Mahkamah Agung bersama Narabahasa
- Tapak Tilas Menulis Horor bersama Diosetta
- Tabah bersama Uni Salsa,Terbaik V Putri Duta Bahasa 2023
- Korespondensi dan Wicara Publik bersama BPK RI
- Bimbingan Teknis Polda Metro Jaya bersama Narabahasa