“Mengecewakan”: Verba dan Adjektiva

oleh Narabahasa
Ilustrasi “Mengecewakan”: Verba dan Adjektiva

Kita sering mendengar kata mengecewakan. Kata dasarnya, kecewa adalah kata sifat. Namun, apabila diberi gabungan imbuhan me–kan, ia akan menjadi kata kerja. Bagaimana prosesnya? 

Sebuah kata yang bukan verba dapat menjadi verba melalui proses penurunan. Pertama-tama, kata tersebut harus ditransitifkan lewat penambahan sufiks derivasi -kan atau -i. Setelah itu, kita baru menambahkan prefiks infleksi yang sesuai. Dengan merujuk pada proses tersebut, berarti kita perlu memberikan -kan terlebih dahulu pada kata kecewa. Kita lalu akan bertemu dengan bentuk kecewakan yang kemudian dibubuhi awalan me- sehingga menjadi mengecewakan. Sekarang, mengecewakan telah menjadi bentuk verba transitif. Apabila diterapkan dalam kalimat, pangkal adjektiva—dalam hal ini kecewa—yang dibubuhi sufiks -kan dapat mencerminkan suatu objek bernyawa yang mengalami sikap atau perasaan yang dinyatakan oleh verba mengecewakan. Perhatikan contoh berikut.

  1. Kamu mengecewakan saya.
  2. Dia memalukan keluarganya.
  3. Anak itu membanggakan ayahnya.

Namun, perlu diingat bahwa mengecewakan dan kata sejenisnya dapat juga berdiri sebagai adjektiva. Mengecewakan sebagai adjektiva dihasilkan lewat proses transposisi, yaitu pengubahan kelas kata tanpa adanya perubahan bentuk. Proses ini sering pula disebut sebagai penurunan derivasi nol. Dari proses ini, adjektiva yang berasal dari verba disebut sebagai adjektiva deverbal. Hal inilah yang membentuk mengecewakan sebagai adjektiva, selain memiliki posisi sebagai verba.

Cara untuk membedakan mengecewakan sebagai verba atau adjektiva dapat ditinjau melalui contoh berikut.

  1. Penampilanmu mengecewakan saya.
  2. Penampilanmu mengecewakan.

Contoh 1 menggunakan mengecewakan sebagai verba transitif. Kita lihat, di situ, objek “saya” mengalami sikap atau perasaan sebagai akibat yang dinyatakan verba. Sebaliknya, contoh 2 menunjukkan mengecewakan sebagai adjektiva sebab tidak ada objek spesifik yang dirujuk.

Baik sebagai verba maupun adjektiva, mengecewakan dapat diberikan pewatas depan berupa adverbia kualitatif. Contohnya adalah paling mengecewakan atau sangat mengecewakan.

Apabila kita membubuhkan adverbia kualitatif paling atau sangat sebagai pewatas di depan mengecewakan, kita akan membentuk frasa adjektival, bukan frasa verbal. Hal serupa dapat kita temui pula pada kata membantu sebagai verba yang otomatis berubah menjadi adjektiva ketika berubah menuju sangat membantu.

1. Contoh frasa adjektival dengan pemarkah kualitas (sangat). 

a. Penampilanmu sangat mengecewakan.

b. Pengampilanmu sangat mengecewakan saya.

2. Contoh frasa adjektival dengan pemarkah pembandingan (paling). 

a. Penampilanmu hari ini adalah penampilan yang paling mengecewakan.

b. Dibandingkan peserta yang lain, penampilanmulah yang paling mengecewakan.

Barangkali, pada contoh 1, kita bisa menganggap kalimat tersebut sebagai Penampilanmu sangat mengecewakan (bagi) saya.

 

Rujukan:

Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin

Anda mungkin tertarik membaca

1 komentar

Mulya Baslani 3 Februari 2022 - 21:28

Apa ini (mengecewakan sebagai adjektiva) yang disebut adjektiva deverbal?

Balas

Tinggalkan Komentar