“Bersi-” dalam “Bersitegang”

oleh Yudhistira

Saya memang sudah sering mendengar kata bersitegang. Barangkali, Kerabat Nara juga pernah membaca atau bahkan memanfaatkannya. Namun, justru baru sekarang saya bertanya-tanya, apakah dalam bahasa Indonesia kita punya prefiks bersi-?

Sejauh saya membaca buku-buku linguistik, tidak ada linguis Indonesia yang mengategorikan bersi- sebagai prefiks. Buku Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia (2010) karya Harimurti Kridalaksana pun—salah satu buku yang akan selalu saya buka ketika membicarakan imbuhan—tidak menyinggung bersi- sama sekali.

Dalam buku tersebut, Kridalaksana membahas prefiks ber- secara mendetail. Salah satu fungsi awalan ini adalah mengubah adjektiva menjadi verba. Bersitegang adalah kata kerja. Tegang sebagai bentuk dasarnya adalah kata sifat. Berdasarkan pola pembentukan ini, bersitegang mewakili makna ‘dalam keadaan tegang’, mirip dengan bergembira yang mengartikan ‘dalam keadaan gembira’ dan bersedih yang memaknai ‘dalam keadaan sedih’.

Makna tersebut diperkuat oleh Moeliono dkk. (2017) dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa “Verba taktransitif dengan prefiks ber- dapat pula diturunkan dari adjektiva. Makna prefiks ialah ‘dalam keadaan’”. Terlebih, Moeliono dkk. mengisyaratkan bahwa prefiks ber– dapat juga berdiri dengan bentuk bersi- sebagai pembentuk verba. Menurutnya, bertegang dan bersitegang tidak memiliki perbedaan makna.

Seperti dugaan saya, bertegang tidak tercantum dalam kamus kita. Sebaliknya, bersitegang tercatat di sana dengan makna ‘sama-sama (saling) menjadi tegang’. Selain mewakili arti ‘dalam keadaan tegang’, terdapat nuansa ‘kesalingan’ dalam kata bersitegang. Namun, pertanyaannya lagi-lagi tetap belum terjawab, dari mana bersi- ini dapat muncul?

Saya menemukan sebuah jawaban yang menarik dari R.R. Pamungkas dalam Quora. Dia menduga bahwa awalan se– bisa menjadi dasar pembentukan si dalam bersi-. Kata seadil dan sebaik misalnya, memiliki nuansa ‘kesalingan’. Keduanya pun sama-sama kata sifat. Ditambah lagi, pola pembentukan ber- + se- + kata dasar cukup subur dalam bahasa kita, sebutlah berseirama, bersejajar, dan bersenyawa.

Pola tersebut tidak menghalangi kata bersetegang untuk turut muncul ke permukaan. Lambat laun, penyesuaian lafal diberlakukan dan lahirlah bersitegang. Ini hanya perkiraan. Namun, jika betul demikian, berarti perlu dilakukan penelitian morfofonemik tentang kata bersitegang—begitu pula dengan bersikukuh dan bersiteguh

Pamungkas punya dugaan lain. Katanya, bisa saja bersitegang adalah bentuk padanan dari kata Minang, yakni basitagang. Basi- mengartikan ‘kesalingan’.

Intinya, bersi- dalam bersitegang masih menjadi misteri bagi saya, sama halnya dengan pembentukan kata bersikukuh, bersikeras, dan bersiteguh.

 

Rujukan:

 

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin



Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar