Syarat Memilih Topik Skripsi
Memilih topik tulisan adalah tahap terseru. Banyak topik yang menurut saya penting untuk ditulis, entah itu sebagai respons terhadap fenomena sosial atau sekadar tanggapan bagi tulisan orang lain. Bahkan, terkadang kebingungan dalam menentukan topik tulisan diakibatkan oleh banyaknya ide di dalam kepala saya. Namun, begitu mendengar kata skripsi, topik seolah-olah menjadi inspirasi yang sulit sekali untuk ditemukan.
Apa itu topik? Topik berasal dari bahasa Yunani, topoi, yang berarti tempat. Topik adalah tempat bagi pokok persoalan atau pembahasan. Dalam skripsi, topik dapat diartikan sebagai pokok pembicaraan. Memang, topik bisa saja ditulis sebagai judul. Namun, tidak selalu demikian. Misalnya, saya memilih topik tentang sistem pendidikan pada zaman penjajahan dan sekarang. Pada bagian judul, saya bisa mengemasnya menjadi “Unsur Politik dalam Sistem Pendidikan Zaman Penjajahan dan Sekarang”.
Kesulitan ketika menentukan topik skripsi dapat diatasi dengan memperhatikan empat syarat pemilihan topik penulisan ilmiah sebagaimana disebutkan dalam Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah (2013). Pada dasarnya, manusia tidak suka dipaksa untuk melakukan sesuatu. Hal yang sama berlaku pula dalam pemilihan topik skripsi: Kita harus menyukai topik itu. Tidak enak rasanya memilih topik skripsi yang tidak kita suka. Itu merupakan syarat penting guna memelihara gairah penulis dalam menggali topik dengan sungguh-sungguh sehingga tulisan dapat digarap sampai tuntas.
Syarat yang kedua berkaitan dengan kegemaran kita terhadap topik tulisan, yakni penguasaan topik. Dengan rasa penasaran terhadap suatu topik, penulis skripsi diharapkan bisa mengulik dan menguasai topik secara menyeluruh. Kemudian, dengan berlandaskan pada syarat kedua, kita sebagai penulis skripsi dapat memenuhi syarat ketiga, yakni menentukan batasan topik. Perlu diketahui bahwa topik yang terfokus dapat menjamin ketuntasan pembahasan.
Setelah menentukan topik yang menarik dan mampu dikuasai secara terpusat serta menyeluruh, kita perlu memastikan bahwa topik tersebut bukanlah persoalan yang baru terjadi. Topik yang baru atau belum pernah diteliti oleh orang lain akan menghambat kita. Sumber pustaka pun berpotensi terbatas sehingga penelitian bisa-bisa kekurangan rujukan. Terlebih, jangan sampai topik skripsi yang kita pilih terlalu teknis atau dapat memicu kontroversi. Dengan demikian, penulis bisa terhindar dari istilah atau konsep yang rumit serta polemik yang berkepanjangan.
Menulis skripsi pastinya memiliki kesulitannya tersendiri. Ada sistematika dan prosedur khusus yang mesti kita hadapi. Namun, tanpa topik yang jelas dan yang mampu menggerakkan gairah penulis, skripsi bakal makin sulit untuk dikerjakan. Saya kira, empat syarat tersebut bisa membantu kita dalam menentukan topik skripsi dan menyelesaikannya sesuai tenggat.
#skripsi #penulisanilmiah
Rujukan:
Utorodewo, Felicia N., dkk. 2013. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah (2013). Depok: Universitas Indonesia.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Daftar Tag:
Artikel & Berita Terbaru
- Perbedaan Pantomim dan Mime
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi