
Cerita Rakyat, Legenda, dan Dongeng
Kerabat Nara pasti pernah mendengar atau membaca cerita rakyat, legenda, dan dongeng. Sejak sekolah, kita telah akrab dengan jenis-jenis cerita seperti itu. Namun, bagaimana cara membedakan ketiganya?
Cerita Rakyat
Cerita rakyat (folklore) merupakan bagian dari tradisi lisan. Di dalamnya, terkandung nilai adat suatu daerah. Esther Lombardi (2019) menyatakan bahwa tokoh dalam cerita rakyat bisa saja merupakan manusia atau binatang dengan kisah yang menyiratkan ajaran moral. Contoh cerita rakyat adalah cerita Lutung Kasarung.
Legenda
Legenda (legend) adalah cerita dengan sejarah yang tidak dapat dibuktikan. Contoh legenda dunia yang terkenal adalah legenda Robin Hood. Sementara itu, di Indonesia, kita mengenal legenda Tangkuban Perahu.
Dongeng
Pada umumnya, dongeng (fairy tale) memiliki latar yang fiktif. Terlebih, dongeng sarat dengan tokoh-tokoh seperti raksasa dan peri. Contoh dongeng adalah Peterpan serta Si Kancil dan Kura-Kura.
Kita bisa lihat, cerita rakyat, legenda, dan dongeng bukanlah jenis cerita yang sama—sekalipun ketiganya cukup sulit untuk dibedakan. Para peneliti sastra dan tradisi lisan pun memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam mendefinisikan ketiga jenis cerita tersebut.
Perlu diketahui, cerita rakyat, legenda, dan dongeng bisa mengandung unsur fabel, yaitu memosisikan binatang sebagai tokoh-tokohnya untuk menyampaikan sebuah amanat. Lazimnya, cerita-cerita tersebut mengandung muatan fantasi.
Selain tiga jenis cerita di atas, ada pula mitos (myth) yang merupakan cerita tradisional. Mitos biasa dimanfaatkan untuk menceritakan asal-usul suatu bangsa dan menjelaskan misteri atau peristiwa supernatural. Ada juga saga yang menceritakan kisah kepahlawanan serta petualangan di suatu tempat dan epos yang memuat cerita kepahlawanan dunia.
#ceritarakyat #legenda #dongeng
Rujukan:
- Lombardi, Esther. 2019. “The Meaning of Myths, Folklore, Legends, and Fairy Tales”. ThoughtCo. Diakses pada 9 Desember 2021.
- Smith, Jonathan Z. “Myth”. Britannica. Diakses pada 9 Desember 2021.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
1 Comment
Bagaimana tanggapan Kerabat Nara?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Artikel & Berita Terbaru
- Keterampilan yang Dibutuhkan Penulis Wara
- Empat Unsur Gramatika sebagai Kunci Kemampuan Menata Tulisan
- Bahan Pertimbangan sebelum Mengirim Artikel ke Jurnal
- Bjir dan Bjrot
- Penulisan Infografik yang Mencakup Semua Hal
- Berbahasa Indonesia, Sulit atau Mudah?
- Pola Frasa dalam Bahasa Kita
- Kelas Perdana Penulisan Skenario dalam Produksi Video
- Penulisan Mikrokopi UX yang Ramah Pengguna
- Kiat Penyusunan Dokumen untuk Konsultan Proxsis
- Penyunting yang Tak Sama dengan Penguji Baca
- Mengenal Penulisan Artikel dan Esai Lebih Dalam
thankyou for your post visit us to see article about anything at https://www.unair.ac.id/