Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara pengirim dan penerima dengan menggunakan media—tulis, lisan, visual, atau elektronik. Dalam proses tersebut, banyak hal yang mungkin menggagalkan transfer pesan. Untuk memastikan pesan diterima dengan baik, baik komunikator (penyampai pesan) maupun komunikan (penerima pesan) memerlukan keterampilan komunikasi. Di dunia modern, keterampilan komunikasi menjadi keunggulan dalam karier dan bisnis. Apa saja keterampilan komunikasi modern yang harus dikuasai seseorang agar dapat sukses? Artikel ini mengulas sepuluh keterampilan komunikasi yang diharapkan dari seorang karyawan menurut Thill dan Bovee (Excellence in Business Communication 12th ed., 2017, hlm. 7).
1. Mengenali Kebutuhan Informasi
Pengenalan kebutuhan informasi adalah langkah awal yang mutlak diperlukan sebelum mencarinya. Pencarian jawaban lebih mudah dilakukan ketika pertanyaan yang diajukan sudah dirumuskan dengan jelas. Setelah perumusan kebutuhan informasi, sumber informasi yang dapat diandalkan untuk kebutuhan itu perlu dicari secara efisien.
2. Mengatur Informasi dan Ide secara Logis dan Lengkap
Setelah diperoleh, informasi dirangkai menjadi ide yang logis dan lengkap. Luapan informasi kadang membuat orang kehilangan fokus dan teralihkan dari tujuan awal. Informasi yang sudah ditemukan harus diatur secara logis dan lengkap. Keteraturan informasi ini akan memudahkan proses pematangan ide berdasarkan informasi yang ada.
3. Menyampaikan Ide secara Koheren dan Persuasif
Seberapa pun briliannya suatu ide, ide tersebut kurang berguna jika tidak dapat disampaikan secara koheren dan persuasif. Koherensi membuat berbagai informasi saling berpaut untuk mendukung ide. Keterhubungan ini akan membuat argumen yang dikemukakan lebih logis dan persuasif. Persuasi yang koheren memudahkan penerimaan ide dalam suatu presentasi.
4. Menyimak secara Aktif
Menyimak sebagai keterampilan pasif lisan kerap luput dari perhatian, misalnya menyimak sebelum berbicara dalam suatu rapat. Padahal, informasi yang diperoleh dari hasil menyimak diperlukan sebagai asupan yang nantinya akan diolah menjadi bahan komunikasi aktif. Keterampilan menyimak yang diperlukan adalah menyimak secara aktif yang membuat informasi dapat diperoleh dengan lebih lengkap.
5. Berkomunikasi dengan Berbagai Kalangan Orang
Komunikator yang baik dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Cara berkomunikasi ditentukan oleh berbagai faktor seperti pesan yang disampaikan, audiens yang dihadapi, dan media komunikasi. Keterampilan untuk menentukan cara berkomunikasi menjadi kunci sukses penyampaian pesan.
6. Memakai Teknologi Komunikasi secara Efektif dan Efisien
Perkembangan teknologi komunikasi menuntut penguasaan terus-menerus terhadap teknologi baru. Sebagai alat komunikasi, teknologi perlu digunakan secara efektif dan efisien. Yang terpenting bukanlah penguasaan teknologi komunikasi, melainkan pemakaiannya untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan sumber daya yang optimal.
7. Menggunakan Bahasa Berstandar Tinggi
Bahasa tidak hanya digunakan untuk menyampaikan pesan, tetapi juga untuk menunjukkan mutu seorang komunikator. Inilah esensi istilah bahasa yang baik dan benar. Baik artinya sesuai konteks, yaitu dengan siapa dan dalam lingkungan apa bahasa diterapkan. Benar artinya sesuai kaidah, yaitu standar ejaan, tata bahasa, dan aspek lain bahasa.
8. Bersikap Santun dan Etis
Kesantunan dan etika melancarkan komunikasi bisnis. Pesan lebih mudah diterima saat disampaikan dengan menjunjung prinsip kesantunan, bahkan ketika pesan itu bersifat negatif atau berpeluang untuk ditolak, misal. Etika bisnis menimbulkan rasa saling menghormati yang berpengaruh besar terhadap kemudahan penerimaan pesan.
9. Mengelola Waktu dan Sumber Daya secara Efisien
“Waktu adalah uang”, demikian ungkapan yang kerap didengar. Setiap hari kita bergulat untuk memanfaatkan waktu dan sumber daya terbatas yang dimiliki untuk berbagai keperluan, termasuk untuk berkomunikasi. Waktu dan sumber daya yang dialokasikan untuk berbagai keperluan komunikasi, misalnya mencari informasi dan menyampaikan ide, harus dikelola dengan efisien.
10. Berpikir Kritis
Informasi tidak dapat langsung ditelan mentah-mentah. Evaluasi informasi secara menyeluruh dan objektif harus dilakukan agar dapat menghasilkan simpulan yang logis dan rekomendasi yang tepat. Di sinilah peran pemikiran kritis. Berpikir kritis didefinisikan secara sederhana sebagai analisis fakta untuk membentuk penilaian. Proses ini kompleks dan memerlukan berbagai keterampilan lain.