Membonceng dan Memboncengkan

oleh Yudhistira

Saya sedang menyunting sebuah buku kumpulan cerita. Dari seratus judul yang saya baca, terdapat satu cerita dengan kalimat Ayah membonceng Adi berangkat ke sekolah dengan motor. Pada mulanya, kalimat tersebut tampak baik-baik saja. 

Saya ingat, sebelumnya, saya pernah menyelisik arti bonceng. Kata ini punya turunan, yakni membonceng. Saya rasa, kita sudah cukup familier dengan membonceng. Bahkan, beberapa dari kita mungkin sudah paham betul dengan maknanya.

Sekarang, mari, kita tinjau sekali lagi makna kata bonceng dalam kamus beserta turunan-turunannya. Kata ini adalah verba yang berarti ‘ikut (naik kendaraan dan sebagainya)’. Berboncengan merupakan salah satu turunannya yang bermakna ‘naik satu kendaraan bersama-sama yang satu membonceng yang lain (dengan sepeda, sepeda motor, dan sebagainya)’. Kemudian, ada pula lema boncengan yang artinya ‘tempat untuk membonceng atau menaruh bagasi (barang yang dibawa) pada sepeda, sepeda motor, dan sebagainya’. Boncengan juga sering kali menjadi bentuk cakapan untuk kata berboncengan.

Berikutnya, ada turunan membonceng. Kata ini punya lima makna, yakni (1) ‘ikut naik (kendaraan beroda dua)’, (2) ‘ikut naik tanpa membayar’, (3) ‘ikut serta (makan, bertamasya, membaca koran, dan sebagainya) dengan tidak turut membayar atau mengeluarkan biaya’, (4) ‘ikut-ikutan (menepuk dada, menganggap diri berjasa, mendapat nama, kedudukan, dan sebagainya)’, dan (5) ‘memanfaatkan kekuasaan (pengaruh kewibawaan dan sebagainya) orang lain untuk mencapai tujuannya’.

Dengan begitu, contoh Ayah membonceng Adi berangkat ke sekolah dengan motor tidak tepat. Kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi Adi membonceng Ayah untuk berangkat ke sekolah dengan motor. Selain itu, kalimat tersebut dapat juga dimodifikasi menjadi Ayah memboncengkan Adi berangkat ke sekolah dengan motor. Dalam kamus, memboncengkan adalah mengikutsertakan naik (kendaraan). Pada konteks tersebut, Adi adalah pembonceng, yakni ‘orang yang membonceng’.

#bonceng #membonceng #memboncengkan

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin

Anda mungkin tertarik membaca

1 komentar

Sufriady Saleh 5 Maret 2025 - 11:11

Kalau begitu, apa arti kata dibonceng?

Balas

Tinggalkan Komentar