Memaknai Kata “Diaspora”
Saya membaca sebuah berita pada Harian Kompas berjudul “Menggamit Dokter Diaspora”. Pemerintah Indonesia, berdasarkan berita itu, menggagas program kesehatan yang menarik, yaitu mengajak dokter diaspora atau dokter yang menetap dan bekerja di luar negeri untuk kembali ke Indonesia. Faktanya, ada ratusan dokter nasional yang berkiprah di luar Indonesia.
Pada mulanya, saya tidak begitu mengerti makna diaspora dalam judul tersebut, apalagi dengan frasa dokter diaspora. Jauh sebelum membaca berita itu, saya memang pernah mengecek makna kata diaspora dalam KBBI. Ingatan saya hanya merekam arti ‘tercerai-berai’ dalam kata tersebut.
Ternyata benar adanya. Diaspora merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam ranah politik dan pemerintahan yang berarti ‘masa tercerai-berainya suatu bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia dan bangsa tersebut tidak memiliki negara, misalnya bangsa Yahudi yang tersebar di seluruh dunia’. Berlandaskan makna tersebut, frasa dokter diaspora terasa janggal.
Windu Jusuf (2017) dalam tulisannya menyatakan bahwa dalam kajian ilmu sosial, diaspora dapat merujuk kelompok etnis yang tinggal di luar kampung halaman karena faktor diskriminasi, politik, wabah, dan sebagainya. Namun, pada tulisan yang sama, Jusuf mengutip definisi istilah diaspora dari situs Indonesian Diaspora Network, yakni ‘warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri’ dan dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu (1) WNI yang tinggal di luar negeri dan masih memegang paspor secara sah, (2) mereka yang sudah pindah kewarganegaraan dan tidak lagi memiliki paspor Indonesia, (3) WNA yang mempunyai orang tua atau leluhur dari Indonesia, serta (4) WNA yang tidak mempunyai pertalian leluhur dengan Indonesia, tetapi memiliki kecintaan yang besar terhadap Indonesia.
Yang dimaksud dengan frasa dokter diaspora adalah dokter berkewarganegaraan Indonesia yang bekerja di luar negeri. Barangkali, mereka tergolong dalam salah satu dari empat kelompok diaspora. Namun, apabila hanya merujuk KBBI, kita bisa-bisa kesulitan untuk memaknai frasa tersebut. Beberapa media massa nasional sudah mulai sering menggunakan diksi diaspora. Tentu saja, ada baiknya jika KBBI memutakhirkan lema diaspora dengan menambahkan makna istilahnya.
#diaspora #istilah
Rujukan:
Jusuf, Windu. 2017. “Salah Kaprah Diaspora”. Tirto. Diakses pada 11 Mei 2022.
Mochtar, Iqbal. 2022. “Menggamit Dokter Diaspora”. Kompas. Diakses pada 11 Mei 2022.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Harrits Rizqi
Artikel & Berita Terbaru
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian