Kalimat Imperatif dalam Satu Kata
Mengenai kalimat, saya rasa Kerabat Nara sudah cukup familier dengan unsur-unsur yang membentuknya. Ada subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Meskipun memiliki fungsi sintaksis yang berbeda, kelimanya dapat saling berkaitan dan lazim membentuk kalimat yang memuat suatu informasi.
Nah, pertanyaannya, bagaimana dengan kalimat perintah yang kerap hanya memanfaatkan satu kata? Kita pasti pernah dengar ujaran “Tidur!” Dapatkah ia dikatakan sebagai kalimat? Jika iya, apa unsur pembentuknya?
Berdasarkan klasifikasi sintaksis, kalimat dapat digolongkan menjadi kalimat deklaratif, interogatif, eksklamatif, dan imperatif. Di sini, mari kita fokuskan pembahasan pada jenis kalimat yang terakhir. Kalimat imperatif adalah kalimat dengan tujuan memerintah, menyuruh, atau meminta. Selain itu, kalimat imperatif yang juga disebut sebagai kalimat perintah ini biasa digunakan sebagai larangan, seperti “Jangan merokok!” atau “Jangan melecehkan!”.
Kembali pada pertanyaan sebelumnya, apakah “Tidur!” yang cuma terdiri dari satu kata dapat tergolong sebagai sebuah kalimat? Ya, bisa. “Tidur!” adalah kalimat imperatif dengan predikat verbal dasar. Selain itu, ada pula kalimat imperatif dengan predikat adjektival dasar, seperti “Berisik!”, dan kalimat imperatif dengan frasa preposisional taktransitif, seperti “Ke Jakarta!”
Subjek dalam kalimat imperatif dapat dilesapkan. Hal ini sejalan dengan penjelasan Moeliono dkk. (2017) bahwa salah satu ciri kalimat imperatif adalah tidak terungkapnya pelaku tindakan. Bisa saja, contoh kalimat imperatif tersebut sebenarnya berbunyi “Tidur kamu!”. Perlu diketahui pula, ciri lain kalimat imperatif adalah penggunaan komposisi inversi yang membuat predikat mendahului subjek.
Rujukan: Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Artikel & Berita Terbaru
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian