
Kali Pertama dan Pertama Kali
Belakangan ini, saya sering melihat seseorang menggunakan kali pertama alih-alih pertama kali. Sebetulnya, kedua ungkapan tersebut mewakili makna yang sama. Namun, dalam pembentukan frasa, manakah yang lebih tepat?
Frasa merupakan kelompok kata yang biasanya terdiri atas dua kata atau lebih. Dalam frasa, ada unsur utama atau inti dan unsur keterangan atau pewatas. Unsur utama adalah unsur yang diterangkan, sedangkan unsur keterangan adalah unsur yang menerangkan. Coba perhatikan contoh berikut.
- Mobil merah.
- Buku baru.
- Lima kilogram.
Mobil, buku, dan lima adalah unsur utama, unsur yang diterangkan. Sementara itu, merah, baru, dan kilogram merupakan unsur penjelas, unsur yang menerangkan. Berdasarkan urutan polanya, ketiga contoh di atas termasuk ke dalam frasa diterangkan-menerangkan (D-M).
Apakah ada frasa berpola menerangkan-diterangkan (M-D)? Sekarang, lihat contoh di bawah ini.
- Sangat tampan.
- Belum mandi.
- Sudah tiba.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa tampan, mandi, dan tiba adalah inti frasa yang terletak di sebelah kanan. Dengan demikian tiga frasa di atas tergolong ke dalam frasa M-D.
Sasangka (2015) dalam Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat menjelaskan, frasa berpola D-M lazimnya adalah frasa nominal (mobil merah) dan frasa numeral (lima kilogram). Pada lain sisi, frasa berpola M-D umumnya merupakan frasa adjektival (sangat tampan) dan frasa verbal (belum mandi).
Berdasarkan penjelasan tersebut, pertama kali termasuk ke dalam frasa D-M karena frasa tersebut merupakan frasa numeral. Dugaan saya, kali pertama tercipta sebagai bentuk variasi dalam ragam fiksi. Ungkapan tersebut mungkin juga terbentuk karena ketidaktahuan penutur mengenai pola frasa. Coba, berdasarkan pola frasa, mana yang lebih tepat: banyak berterima kasih atau berterima kasih banyak?
#frasa #pertamakali #kalipertama
Rujukan: Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2015. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Bagaimana tanggapan Kerabat Nara?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Artikel & Berita Terbaru
- Keterampilan yang Dibutuhkan Penulis Wara
- Empat Unsur Gramatika sebagai Kunci Kemampuan Menata Tulisan
- Bahan Pertimbangan sebelum Mengirim Artikel ke Jurnal
- Bjir dan Bjrot
- Penulisan Infografik yang Mencakup Semua Hal
- Berbahasa Indonesia, Sulit atau Mudah?
- Pola Frasa dalam Bahasa Kita
- Kelas Perdana Penulisan Skenario dalam Produksi Video
- Penulisan Mikrokopi UX yang Ramah Pengguna
- Kiat Penyusunan Dokumen untuk Konsultan Proxsis
- Penyunting yang Tak Sama dengan Penguji Baca
- Mengenal Penulisan Artikel dan Esai Lebih Dalam