Para mahasiswa kali ini tidak berjuang sendiri dalam menyusun skripsi. Narabahasa turut membersamai mereka dengan melangsungkan Kelas Daring Praktis (KDP) Kiat Menulis Skripsi pada Rabu, 10 November 2021. Dalam KDP yang digelar secara daring melalui ruang Zoom ini, Ivan Lanin, Direktur Utama Narabahasa, bertindak sebagai widyaiswara.
Pada awal pemaparan, Ivan mengatakan bahwa ada tiga standar ilmiah praktis dalam skripsi, yakni empiris, objektif, dan sistematis. Menurutnya, empiris berkaitan dengan data yang diperoleh peneliti. Objektif berarti peneliti menulis keadaan yang sesungguhnya. Lalu, sistematis berarti tulisan memiliki pola penyusunan yang teratur.
Ivan melanjutkan pemaparannya dengan menjelaskan kiat penyusunan dan bagian skripsi. Ia juga menjelaskan beberapa alat bantu yang dapat digunakan para peserta guna mempermudah penulisan skripsi. Salah satunya ialah Zotero—yang berfungsi membantu penulisan rujukan.
Kiat memarafrasa juga diterangkannya agar para peserta terhindar dari plagiarisme. Menurut Ivan, parafrasa dapat dibuat dengan memulai kalimat dari bagian yang berbeda. Mengganti kata tertentu dengan sinonimnya juga boleh dilakukan.
“Kemudian, yang ketiga, bisa dengan mengubah struktur kalimat. Terakhir, pecah dan gabungkan kalimat tersebut,” lanjutnya.
Sebelum KDP berakhir, ia memaparkan laras dan tataran bahasa dalam skripsi. Pembuatan wacana, pengembangan paragraf, perangkaian kalimat, pemilihan kata, serta penertiban ejaan adalah materi yang disampaikannya pada sesi terakhir.
Ivan juga berpesan kepada para peserta agar tetap mengikuti pedoman penyusunan skripsi dari universitas masing-masing. Sebabnya, tiap universitas memiliki kebijakan tertentu perihal penyusunan skripsi.
“Namun, apabila universitas Anda tidak atau belum memiliki pedoman, Anda bisa melihat skripsi terdahulu untuk dijadikan sebagai referensi pedoman penulisan,” tutupnya.
***
Penulis: Rassya Priyandira
Penyunting: Harrits Rizqi