Merawat Kosakata lewat Gim

oleh Yudhistira

Kata merupakan salah satu unit bahasa. Barangkali Kerabat Nara juga sudah tahu, sebuah bahasa memiliki banyak kata. Misalnya, berdasarkan pemutakhiran terakhir KBBI V, bahasa Indonesia punya 52.326 entri dasar dan 27.440 kata turunan. Sementara itu, kamus Merriam-Webster memperkirakan bahwa bahasa Inggris memiliki lebih dari satu juta kata. 

Apakah memungkinkan bagi kita untuk mengingat setiap kata dan maknanya dengan baik? Saya rasa tidak. Mungkin, pada suatu hari, kita bisa mempelajari satu kata yang baru kita ketahui. Namun, berminggu-minggu kemudian, besar kemungkinan kita akan melupakannya apabila kata tersebut tidak begitu membekas dalam benak.

Selain dengan membaca, ada satu cara lain yang dapat dilakukan untuk menambah perbendaharaan kata atau memperkuat daya ingat terhadap sebuah kosakata, yakni bermain gim. Sewaktu kecil, saya terbiasa melihat papa, mama, dan kakak saya bermain Scrabble. Setiap peserta berlomba untuk mendapatkan poin terbanyak melalui penyusunan kata berbahasa Inggris dari huruf-huruf yang mereka dapatkan secara acak. Keluarga saya memaknai Scrabble sebagai permainan yang edukatif. Makanya, siapa pun pesertanya, boleh membuka kamus versi cetakan yang telah disediakan. Pada zaman itu, kami belum mengenal kamus daring.

Belasan tahun kemudian, saya bermain Scrabble dengan teman-teman sebaya. Perbedaannya, kami bermain dalam bahasa Indonesia. Hal ini sungguh menantang sebab saya dan teman-teman merupakan mahasiswa jurusan Sastra Indonesia. Di kantin, kami bergadang bermain Scrabble sambil mempelajari kosakata baru.

Akhir-akhir ini, muncul sebuah gim yang saya lihat cukup populer dimainkan, yakni Wordle. Wordle adalah permainan kata berbahasa Inggris yang dikembangkan oleh Josh Wardle, seorang insinyur perangkat lunak asal Brooklyn. Pada mulanya, Wardle membuat Wordle untuk pasangannya yang gemar bermain kata. Lambat laun, Wordle turut dimainkan oleh anggota keluarga Wardle. Pada Oktober 2021, Wordle dirilis untuk publik.

Tidak lama kemudian, permainan Katla hadir. Ia merupakan permainan kata bahasa Indonesia yang diadaptasi dari Wordle. Sampai hari ini, saya belum tahu siapa yang mengembangkan Katla. Yang jelas, Katla dapat dimanfaatkan untuk meninjau kecerdikan kita, yakni merawat daya ingat akan satu kosakata berbahasa Indonesia yang terdiri atas lima huruf saja.

Saya yakin bahwa gim bukanlah sarana untuk senang-senang saja. Lebih dari itu, gim mampu memperluas wawasan para pemainnya, termasuk wawasan kebahasaan.

#kosakata #gim #wordle #katla

 

Rujukan:

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin

 

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar