Sejak diluncurkan pada 28 Oktober 2016, situs Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, yaitu kbbi.kemendikbud.go.id, terbuka untuk diperkaya oleh masyarakat umum. Sebelumnya, KBBI cetak hanya diperkaya oleh awak redaksinya dan orang yang diundang oleh pemimpin redaksinya. Terbukanya KBBI untuk diperkaya oleh masyarakat umum tidak hanya mempercepat pengayaan kosakatanya, tetapi juga dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk belajar menjadi pekamus.

Mengapa demikian? Siapa pun dapat mengusulkan kata dan makna kata serta menyarankan perbaikan terhadap entri yang sudah ada dalam KBBI—selanjutnya ditulis entri KBBI. Mengusulkan kata maksudnya, selain kata dasar, kata turunan, kata majemuk, frasa, juga mengusulkan ungkapan, kiasan, peribahasa, akronim, singkatan, beserta definisinya. Sementara itu, mengusulkan makna kata maksudnya mengusulkan tambahan makna pada entri KBBI sebab ada kata yang maknanya lebih dari satu (polisem). Adapun mengusulkan perbaikan entri KBBI maksudnya mengusulkan, antara lain, perbaikan definisi (misalnya redaksi, ejaan, tanda baca, subtansi, dan label kelas kata), contoh penggunaan entri, pemenggalan entri, label bidang ilmu (misalnya biologi, linguistik, perikanan), label asal bahasa (misalnya Jawa, Minangkabau, Arab), label ragam bahasa (arkais, cakapan, hormat, kasar, klasik), lafal entri (khusus untuk entri yang mengandung huruf e, dengan fonem /ê/ atau /ĕ/), singkatan kata yang digunakan dalam definisi dan contoh penggunaan entri (daftar singkatan tersebut dapat dilihat di menu “Seputar Laman”), dan tipe penyingkat (akronim, singkatan, kependekan).

 

Bekal

Sebelum mengirimkan usulan, seseorang dapat mempelajari terlebih dahulu apa saja yang dapat diusulkan dan cara mengusulkannya. Caranya ialah membuka fitur “Bantuan KBBI Daring” dalam kanal “Seputar Laman”. Dalam fitur tersebut ada artikel tentang “Soal Sering Ditanya”. Dari 12 pertanyaan dalam “Soal Sering Ditanya”, ada sembilan pertanyaan, beserta jawabannya, yang berkaitan dengan usulan, yaitu (1) Di mana saya dapat menemukan status usulan-usulan yang saya buat?, (2) Bagaimana saya dapat memberikan usulan?, (3) Bagaimana seharusnya saya memberikan usulan?, (4) Usulan macam apa yang dapat saya berikan dalam KBBI Daring?, (5) Saya dapat menemukan tautan untuk menambahkan dan memperbaiki entri dan makna, tapi di mana saya dapat menemukan tautan untuk menambahkan dan memperbaiki contoh?, (6) Bagaimana saya dapat menambahkan contoh pada entri?, (7) Bagaimana saya dapat menambahkan pelafalan pada usulan penambahan/perbaikan entri?, (8) Saya secara tidak sengaja mengirimkan usulan yang belum selesai. Bagaimana saya dapat memperbaikinya?, dan (9) Mengapa saya perlu menyimpan usulan?.      

Panduan lainnya terdapat dalam “Video Panduan Pemakaian KBBI Daring” di menu “Seputar Laman”. Di sana terdapat dua video, yaitu “Cara Mengusulkan Kosakata Baru” dan “Cara Mengusulkan Perubahan Kosakata”. Tutorial dalam kedua video tersebut menampilkan informasi yang detail tentang cara mengusulkan kata dan makna serta cara mengusulkan perbaikan entri KBBI.

Dengan bekal artikel “Soal Sering Ditanya” dan “Video Panduan Pemakaian KBBI Daring”, seseorang sudah punya pengetahuan yang cukup memadai untuk membuat dan mengirimkan usulan. Jika hal tersebut tidak cukup, ia akan mendapatkan bimbingan oleh awak redaksi KBBI (editor, redaktur, dan validator) melalui pengembalian atau penolakan usulan (usulan yang dikembalikan dapat diperbaiki, lalu diusulkan kembali, sedangkan usulan yang ditolak tidak dapat diusulkan lagi). Awak redaksi KBBI menuliskan alasan pengembalian dan penolakan usulan melalui kolom penjelasan dalam usulan pengguna terdaftar. Di kolom itu awak redaksi KBBI menjelaskan kesalahan pengusul dan apa yang seharusnya dilakukan pengusul. Dengan demikian, seseorang dapat belajar dari kesalahannya sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama dan dapat mengirimkan usulan yang lebih baik. 

Selain itu, ada posel (email) yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi bagi pengusul untuk berkomunikasi dengan awak redaksi KBBI. Alamat posel tersebut terdapat di submenu “Kontak” di menu “Seputar Laman”, yaitu badan.bahasa@kemdikbud.go.id dan kosakata.istilah@kemdikbud.go.id. Sebaiknya ada wadah komunikasi dua arah lainnya yang lebih instan dan cepat daripada posel, misalnya WhatsApp, dalam menjawab pesan pengusul. Wadah tersebut membuat diskusi antara pengusul dan awak redaksi KBBI lebih efektif dan efisien. 

Di luar situs KBBI, ada buku PDF yang dapat menjadi referensi tambahan bagi orang yang ingin belajar menjadi pekamus. Buku terbitan Badan Bahasa itu berjudul Petunjuk Teknis Penyusunan Kamus Ekabahasa (2019). Di sana dijelaskan prinsip dan cara membuat definisi untuk kamus, yang dibedakan dengan, misalnya, prinsip dan cara membuat definisi untuk ensiklopedia. Intinya, dalam buku tersebut dipaparkan hal-hal teknis beserta definisi tentang penyusunan kamus, seperti lema, homonim, polisem, ejaan dan lafal, pemenggalan entri, label (label kelas kata, label bidang ilmu, label ragam bahasa, label asal bahasa), dan contoh penggunaan entri. Buku tersebut dapat diunduh secara gratis di situs repositori.kemdikbud.go.id.

 

Mengirimkan Usulan

Untuk mengirimkan usulan di situs KBBI, seseorang harus mendaftar sebagai pengguna terdaftar dengan cara membuat akun. Perlu diketahui bahwa di KBBI Daring ada pengguna terdaftar dan pengguna tidak terdaftar. Pengguna tidak terdaftar tidak perlu masuk ke akun untuk mengakses KBBI Daring, sedangkan pengguna terdaftar harus masuk ke akun. Keuntungan mengakses KBBI sebagai pengguna terdaftar ialah, antara lain, dapat melihat etimologi kata dan mengetahui sejarah masuknya suatu kata ke dalam KBBI bagi entri yang masuk setelah adanya KBBI Daring, misalnya siapa pengusulnya, kapan diusulkan, siapa validatornya, dan kapan kata tersebut menjadi entri KBBI (keuntungan lainnya dapat dilihat di submenu “Fitur KBBI Daring” di menu “Seputar Laman”). Setelah masuk ke akun, pengguna terdaftar barulah dapat mengirimkan usulan. 

Setelah mengirimkan usulan, pengguna terdaftar dapat melihat semua usulan yang mereka kirimkan di Manajemen Akun, yang terdapat dalam menu “Halo, Nama Pengguna Terdaftar”. Di sana dapat dilihat usulan yang dibuat, disimpan, dikembalikan, diproses, diterima, ditolak, dan dialihkan. Dalam tiap submenu dibuat, disimpan, dikembalikan, diproses, diterima, ditolak, dan dialihkan tersebut terdapat catatan waktu secara detail (detik, menit, pukul, tanggal, dan hari), misalnya kapan suatu usulan dibuat dan dikirimkan. Dengan demikian, awak redaksi KBBI dapat melihat usulan yang lebih dulu dikirimkan jika ada beberapa usulan yang sama. Awak redaksi KBBI diharuskan untuk memilih usulan yang lebih dulu dikirimkan jika usulan tersebut benar. Awak redaksi akan mengembalikan usulan jika usulan benar, tetapi ada sedikit kesalahan teknis. Sementara itu, jika usulan sama sekali salah, awak redaksi akan menolaknya dan mencari usulan lain yang diusulkan setelah usulan yang ditolak tersebut.

Sayangnya pengguna terdaftar tidak dapat melihat di meja redaksi KBBI usulan yang sudah dikirimkan oleh orang lain. Karena itu, wajar banyak usulan yang ditolak karena sama dengan usulan orang lain. Sebaiknya pengguna terdaftar diberi akses untuk melihat usulan yang sudah dikirimkan agar tidak lagi mengirimkan usulan yang sudah dikirimkan orang lain atau mengirimkan usulan yang sama dengan kualitas lebih baik daripada usulan orang lain. Sejauh ini hanya awak redaksi KBBI yang dapat melihat hal itu di fitur “Daftar Semua Usulan”.

 

Manfaat Menjadi Pengusul Aktif

Lantas, apa manfaat yang didapatkan oleh orang yang aktif mengusulkan kata atau perbaikan entri KBBI? Orang umum yang aktif mengusulkan kata, definisi, atau perbaikan entri KBBI akan dicatat namanya dalam situs tersebut. Hal itu dapat dilihat pada kanal “Seputar Laman” pada bagian “Penyumbang Data”. Pada bagian bawah “Penyumbang Data” ada subbagian “Umum”. Sebagian besar nama orang yang terdapat dalam subbagian “Umum” tersebut merupakan nama orang luar redaksi KBBI, sedangkan sebagian lagi merupakan nama awak redaksi KBBI cetak. Barangkali ada kebanggaan bagi seseorang jika namanya tercatat di situs KBBI

Manfaat lainnya ialah diutamakan oleh Badan Bahasa untuk diterima sebagai editor KBBI jika ada rekrutmen editor KBBI. Selama dua tahun bergabung di dalam redaksi KBBI, saya tahu bahwa awak redaksi KBBI memantau nama-nama pengusul yang aktif di situs KBBI. Awak redaksi KBBI tidak hanya memantau keaktifan mereka, tetapi juga ingin merekrut mereka sebagai bagian awak redaksi. Tentu saja awak redaksi mengutamakan mereka untuk diterima karena hasil kerja mereka sudah jelas. Dengan begitu, awak redaksi tidak perlu lagi bersusah payah untuk melatih mereka dari awal, tetapi hanya tinggal memperkaya pengetahuan mereka tentang ilmu perkamusan.

Karena mendapatkan bimbingan oleh awak redaksi KBBI melalui banyak pengembalian dan penolakan usulan, pengusul aktif di situs KBBI memiliki banyak pengetahuan tentang penyusunan kamus. Hal itu merupakan modal pengetahuan bagi mereka untuk menyusun kamus. Setidaknya mereka sudah tahu dasar-dasar teknis menyusun kamus, seperti kelas kata, kata dasar, kata turunan, kata majemuk, frasa, cara membuat definisi, mengklasifikasikan kata dalam bidang ilmu tertentu, menggolongkan kata ke dalam suatu ragam bahasa, mengetahui tipe penyingkat, dan memberikan contoh penggunaan entri.

Sekadar saran, Badan Bahasa perlu mengikutsertakan pengusul aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi pekamus atau lokakarya tentang perkamusan. Badan Bahasa perlu melakukan hal itu untuk meningkatkan minat masyarakat menjadi pengusul aktif dan sebagai apresiasi bagi pengusul aktif. 

Dengan bekal artikel “Soal Sering Ditanya”, “Video Panduan Pemakaian KBBI Daring”, bimbingan awak redaksi KBBI melalui kolom penjelasan pada usulan, juga komunikasi melalui posel dengan awak redaksi, ditambah dengan belajar dari buku PDF Petunjuk Teknis Penyusunan Kamus Ekabahasa, seseorang sudah punya cukup banyak pengetahuan untuk belajar menjadi pekamus. Dengan pengetahuan seperti itu dan berdasarkan pengalaman melakukan pekerjaan yang demikian selama beberapa tahun, seseorang setidaknya sudah mengetahui dasar-dasar cara kerja pekamus, prinsip leksikografi, dan syukur-syukur juga paham leksikologi. Tentu saja untuk menjadi pekamus yang mumpuni, dalam artian tidak ada atau jarang sekali usulan dikembalikan atau ditolak, seseorang memerlukan waktu yang tidak sebentar dan harus terus menambah pengetahuan tentang leksikografi dan leksikologi. Bisa jadi hal itu memakan waktu bertahun-tahun kecuali bagi orang yang dapat belajar dengan cepat. Selain itu, bekal pengetahuan tersebut dapat menjadi modal bagi seseorang untuk menyusun kamus sendiri.

Akhirulkalam, keunggulan belajar menjadi pekamus melalui situs KBBI ialah langsung melakukan praktik dan dibimbing oleh awak redaksi KBBI. Setelah mendapatkan teori melalui artikel dan video, seseorang langsung mempraktikannya. Dengan mempelajari teori dan langsung mempraktikkannya, seseorang akan cepat memahami dan mahir melakukan sesuatu sebab sesungguhnya ilmu diikat dengan praktik. Hal itu berbeda dengan belajar menjadi pekamus hanya dengan teori, misalnya dengan membaca buku tentang penyusunan kamus, tanpa mempraktikannya. Belajar dengan cara seperti itu dapat mengakibatkan orang mudah lupa akan materinya sebab teori tidak dipraktikkan, sedangkan begitu banyak materi yang harus diingat.

Penulis: Holy Adib
Penyunting: Rifka Az-zahra