Tanda Pisah
Kita sering melihat tanda pisah (—) digunakan pada artikel-artikel populer. Biasanya, dalam satu kalimat panjang, terdapat suatu keterangan atau penjelasan tambahan yang disisipkan dengan tanda baca itu. Sebenarnya, apa saja fungsi tanda pisah? Lalu, bagaimana cara menggunakannya?
Penjelasan
Tanda pisah dapat menandakan penjelasan atau keterangan tambahan yang mendukung gagasan di dalam kalimat. Kerap kali, penjelasan ini berupa pendapat. Pada kesempatan lain, tanda pisah juga berfungsi untuk menambahkan keterangan aposisi, yakni ungkapan ekstra untuk melengkapi sebuah informasi. Perhatikan dua contoh di bawah ini.
- Mobil merah itu—saya yakin sekali—dijual dengan harga yang sangat tinggi.
- Joko Pinurbo—yang akrab disapa Jokpin—merupakan angin segar bagi dunia perpuisian di Indonesia.
- Hari ini, pelajaran bahasa Indonesia—bahasan tentang kalimat, paragraf, dan wacana—sangat bermanfaat bagi saya yang sedang menyusun skripsi.
Pada contoh pertama, tanda pisah menyisipkan penegasan berupa pendapat, sedangkan contoh kedua dan ketiga memanfaatkan tanda pisah untuk menambahkan keterangan aposisi.
Sampai ke/Sampai dengan
Selain itu, tanda pisah juga mengartikan sampai ke, sampai dengan, dan hingga. Biasanya, pungtuasi ini melekat pada keterangan waktu, jarak, dan perihal lain yang menunjukkan selisih.
- Karawang—Bekasi
- Senin—Jumat
- 18.00—21.00 WIB
- 1—25 Desember 2020
- Rp15.000,00—Rp35.000,00
Ada dua jenis tanda pisah, yakni en dash (–) dan em dash (—). Namun, dalam bahasa Indonesia, keduanya memiliki fungsi yang sama. Tanda pisah juga dapat ditulis dengan simbol dua tanda hubung (–), mengingat tidak semua perangkat menyertakan pintasan (shortcut) untuk simbol en dash dan em dash.
Saya lihat, masih banyak orang yang menyamakan tanda pisah (—) dengan tanda hubung (-), padahal keduanya jelas berbeda. Mungkin cara mudah untuk mengingatnya adalah dengan menganggap bahwa tanda hubung memiliki garis yang lebih pendek sehingga pungtuasi ini mampu menghubungkan sesuatu. Sementara itu, dengan garis yang lebih panjang, tanda pisah bertugas untuk memisahkan.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Harrits Rizqi
Artikel Terkait
Artikel & Berita Terbaru
- Saya dan Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Bagaimana Editor KBBI Daring Bekerja?
- Belajar Menjadi Pekamus melalui Situs KBBI Daring
- Narabahasa Hadir dalam Lokakarya KJRI Hong Kong
- Masih OJK yang Selalu Konsisten Belajar Bahasa Indonesia
- Dosen PKN STAN Melatih Diri Menulis Ilmiah Populer untuk Media Massa
- Menelusuri Kata “Ngapél”
- Pelatihan Keterampilan Menulis Naskah Dinas yang Efektif Dilaksanakan di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri
- Minggir!
- Kiat Menghadapi Ujian Keterampilan Berbahasa dari Alternatifa
- Masalah Praktis dan Pragmatis
- Ignas Kleden: Pemikir, Cendekiawan, dan Esais