Berdasarkan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017), bahasa Indonesia memiliki empat kelas kata utama, yakni verba, nomina, adjektiva, dan adverbia. Di luar itu, ada pula kategori kata tugas yang mencakup preposisi, konjungsi, artikula, dan partikel penegas. Bahkan, dalam kategori yang terakhir ini, Harimurti Kridalaksana turut menyertakan subkategori fatis dan interjeksi.
Terkadang, kita menemukan sebuah kata yang dapat menduduki lebih dari satu kategori. Dalam tulisan “‘Mengecewakan’: Verba dan Adjektiva“, misalnya, saya menemukan bahwa kata mengecewakan bisa berdiri sebagai kata kerja dan kata sifat. Perhatikan contoh berikut.
- Penampilanmu mengecewakan saya.
- Penampilanmu mengecewakan.
Pada kalimat pertama, kata mengecewakan berdiri sebagai verba transitif. Kata saya adalah objeknya. Sementara itu, pada kalimat kedua, mengecewakan berposisi sebagai adjektiva.
Contoh menarik lainnya dipaparkan oleh Kridalaksana (1985) dalam Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Simak contoh di bawah ini.
- Sapi saya mati kemarin.
- Mati itu bukan akhir segalanya.
- Ini harga mati.
- Banyak barang diturunkan di pelabuhan.
- Berikan aku barang sepuluh rupiah.
Contoh nomor satu sampai tiga menunjukkan bahwa kata mati dapat menempati tiga kelas kata. Pada contoh satu, mati merupakan verba intransitif. Kemudian, pada contoh dua, kata tersebut berposisi sebagai nomina. Lalu, pada contoh terakhir, mati berperan sebagai adjektiva. Lebih lanjut, contoh nomor empat dan lima mencerminkan barang sebagai nomina dan barang sebagai adverbia yang mengartikan ‘sedikit banyak; sekadar; dan kira-kira’.
Fenomena ini wajar terjadi dalam sebuah bahasa. Sebuah kata dapat mengalami perubahan kelas kata tanpa bersulih bentuk melalui proses transposisi. Menurut Kridalaksana, transposisi dapat terjadi sebab belum ada batasan yang sempurna antarkelas kata. Setiap kelas kata memang memiliki fungsi masing-masing. Namun, dalam konteks tertentu, saya kira makna gramatikal sebuah kalimat juga memicu terjadinya transposisi ini.
#kelaskata
Rujukan:
- Kridalaksana, Harimurti, dkk. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin