Sebuah kalimat pada umumnya memiliki unsur-unsur yang berdiri sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kelima unsur tersebut memiliki fungsi sintaksisnya masing-masing, tetapi saling berkaitan. Secara teoretis, fungsi sintaksis adalah slot atau gatra yang diisi oleh kata atau frasa dalam sebuah kalimat. 

Menurut saya, ada dua fungsi sintaksis yang menarik untuk dibahas lebih lanjut, yaitu objek dan pelengkap. Dulu, sewaktu kuliah, saya sempat kebingungan untuk mengidentifikasi objek dan pelengkap. Bagaimana tidak? Keduanya cukup sulit untuk dibedakan. Namun, ternyata objek dan pelengkap memiliki ciri pembeda yang tegas. Simak pemaparan berikut.

Objek

Pada kalimat aktif, kehadiran objek ditentukan oleh predikat dengan verba transitif. Posisi objek pun didahului oleh predikat. Dari sini, kita bisa mengetahui keberadaan objek dengan mencari letak predikat berverba transitif. Biasanya, kata kerja dengan akhiran -kan dan -i merupakan verba transitif.

  1. Saya mencintai dia.
  2. Ayah membersihkan kamar mandi.

Pada umumnya, objek merupakan nomina dan frasa nominal. Apabila objek tergolong ke dalam nomina, frasa nominal, atau pronomina yang merujuk pada persona ketiga tunggal, objek dapat diganti dengan -nya.

  1. Saya mencintainya.
  2. Ayah membersihkannya

Kemudian, jika objek menandakan aku dan kamu tunggal, kita bisa menggunakan -ku dan -mu.

  1. Saya menjemputmu.
  2. Ibu menyuapiku.

Perlu diketahui pula, objek pun dapat berwujud sebagai sebuah klausa yang didahului dengan bahwa.

  1. Bapak itu mengatakan bahwa laptop saya harus segera diservis.
  2. Mino Raiola menjelaskan bahwa Paul Pogba tidak betah bermain untuk Manchester United.

 

Pelengkap

Pelengkap dapat berwujud frasa nominal, verbal, adjektival, preposisional, atau klausa.  Letaknya pun berada di sebelah kanan predikat. Akan tetapi, perlu diingat, pelengkap didahului oleh verba taktransitif

  1. Ayah sudah bekerja dengan keras.
  2. Baju itu berharga mahal.

Pelengkap juga bisa diletakkan setelah objek yang memiliki verba transitif.

  1. Saya membelikan Ayah ikat pinggang.
  2. Dia memesankan saya taksi.

Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017), tabel di bawah ini dapat memudahkan kita untuk membedakan ciri objek dan pelengkap.


Berdasarkan tabel di atas, saya kira, poin nomor tiga adalah cara termudah untuk mengidentifikasi objek dan pelengkap.

 

Rujukan: Moeliono, Anton. M dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin