Saat ini, bahasa Indonesia mengenal dua padanan untuk kata email, yaitu ‘posel’ dan ‘surel’. Posel adalah kependekan dari pos elektronik yang berarti ‘penggunaan jejaring komputer untuk mengirim dan menerima pesan’ serta ‘untai yang mengidentifikasikan pengguna sehingga pengguna dapat menerima surat elektronik melalui internet, biasanya terdiri atas nama yang mengidentifikasi pengguna di dalam server surat, diikuti dengan tanda @ dan nama hos dan nama domain dari server surat’. Sementara itu, surel adalah surat elektronik yang memaknai ‘pos elektronik’.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dibilang, posel dan surel adalah dua kata yang bersinonim. Namun, saya kadung terbiasa menggunakan kata surel. Bunyinya lebih enak didengar dan pelafalannya pun mudah. Terlebih, Uda Ivan dalam tulisannya yang berjudul “Surel” menyatakan bahwa surat memiliki kata turunan yang lebih banyak: bersurat, ketersuratan, menyurat, menyurati, menyuratkan, persuratan, surat-menyurat, suratan, tersurat, dan tersuratkan. KBBI juga mendaftarkan 95 gabungan kata dari surat, yakni
- surat angkatan;
- surat anonim;
- surat antisipasi obligasi;
- surat bahari;
- surat berantai;
- surat berharga;
- surat berharga komersial;
- surat buta;
- surat cerai;
- surat cinta;
- surat dakwaan;
- surat dinas;
- surat edaran;
- surat elektronik;
- surat gadai;
- surat gelap;
- surat hibah;
- surat ijazah;
- surat isian;
- surat izin;
- surat jalan;
- surat jaminan;
- surat jawatan;
- surat kabar partai;
- surat kabar pop;
- surat kaleng;
- surat kawat;
- surat kawin;
- surat kelahiran;
- surat kematian;
- surat kepemilikan;
- surat kepercayaan;
- surat keterangan;
- surat keterangan tunggakan;
- surat kilat;
- surat kuasa;
- surat lahir;
- surat lamaran kerja;
- surat lepas;
- surat mati;
- surat mentega;
- surat mualim;
- surat muatan;
- surat niaga;
- surat nikah;
- surat pajak;
- surat paksa;
- surat pas;
- surat pembaca;
- surat pemberitahuan;
- surat pemilih;
- surat pengangkatan;
- surat pengantar;
- surat pengenal;
- surat peringatan;
- surat perintah;
- surat perintah bayar bank;
- surat permintaan;
- surat permohonan;
- surat pribadi;
- surat pujian;
- surat rantai;
- surat rekomendasi;
- surat resmi;
- surat sakti;
- surat salinan;
- surat sebaran;
- surat segel;
- surat selebaran;
- surat sembah;
- surat sensasi;
- surat siaran;
- surat sita;
- surat somasi;
- surat suara;
- surat talak;
- surat tanda anggota;
- surat tanda registrasi;
- surat tempelan;
- surat terbang;
- surat terbuka;
- surat tercatat;
- surat tilang;
- surat tuduhan;
- surat tugas;
- surat ukur;
- surat uleman;
- surat undangan;
- surat undian;
- surat usiran;
- surat utang;
- surat utang bank;
- surat utang jangka menengah;
- surat warisan; dan
- surat wasiat.
Pada lain sisi, posel hanya memiliki empat kata turunan (mengepos, mengeposkan, pengepos, dan pengeposan) serta sepuluh gabungan kata (pos ekspres, pos elektronik, pos kilat, pos kilat khusus, pos laut, pos paket, pos suara, pos terbuka, pos udara, dan pos wesel). Dengan perbedaan jumlah kata turunan dan gabungan kata tersebut, bisa disimpulkan bahwa surat lebih fleksibel dan dominan digunakan oleh masyarakat.
Akan tetapi, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memiliki pertimbangan lain. Kata posel lebih dianjurkan digunakan sebab email bukan hanya sekadar surat, melainkan juga mencakup gambar, video, dan lampiran lainnya. Maka dari itu, dengan mempertimbangkan jenis isi pesan, Badan Bahasa menilai posel lebih berterima daripada surel.
Nah, kalau Kerabat Nara sendiri, lebih memilih posel atau surel?
#email #posel #surel
Rujukan:
- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2015. “Padanan kata yang lebih tepat untuk istilah e-mail?”. Diakses pada 1 Desember 2021.
- Lanin, Ivan. 2010. “Surel”. Diakses pada 1 Desember 2021.
- Liechtiana, Ririn. 2016. “Menimbang Surel, Sutron, Posel, dan KTP Elektronik (Bagian 1)”. Republika. Diakses pada 1 Desember 2021.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin