Pada Mei 2022, terdapat 333 kata yang diawali dengan huruf z dalam KBBI V. Saya tertambat pada satu kata, yakni zonder. Saya ingat, kata itu sering saya temukan pada novel-novel lawas Indonesia yang dahulu saya baca. Namun, saya belum pernah menyelisik kata tersebut lebih jauh.
Zonder, dalam KBBI, tergolong sebagai partikel. Kata itu merupakan serapan dari bahasa Belanda yang berarti ‘sonder; tanpa’. Ternyata, sonder pun telah tercatat dalam kamus. Sonder termasuk dalam ragam cakapan dengan makna ‘tanpa; tidak dengan …; tidak ber …’. Selain itu, sonder juga bermakna ‘selendang sutra pelengkap menari (biasanya untuk penutup bahu)’. Sonder yang demikian merupakan serapan dari bahasa Jawa.
Kita bisa menggunakan zonder dan sonder untuk merujuk makna ‘tanpa’, ‘tidak dengan’, dan ‘tidak ber-’. Contoh kalimatnya ialah Penyakit Adi dapat disembuhkan sonder/zonder operasi. Namun, sepertinya jurnalis Indonesia lebih sering menggunakan kata zonder dalam judul berita, seperti “Agar Negara Tak Lagi Zonder Tentara”, “Kampanye Hitam dan Capres Zonder Prestasi”, “Pemilu zonder Ideologi”, “Surabaya Zonder PSBB: Apa Maunya Risma?”, dan “Demokrasi Zonder Oposisi”.
Dugaan saya, zonder terasa lebih autentik. Ada rasa bahasa Belanda di sana. Selain itu, orang tua atau kakek dan nenek kita barangkali lebih terbiasa mengucapkan zonder. Ditambah lagi, penggunaan kata sonder mungkin saja dihindari karena kata itu memiliki dua makna.
#zonder #sonder
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Harrits Rizqi