Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata itu dan tersebut. Lebih dari sekadar kenal, kita bahkan akrab dengan kata itu karena terbiasa menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Sementara itu, kata tersebut barangkali cukup intensif dimanfaatkan dalam ragam tulisan.
Moeliono, dkk. (2017) mengategorikan kata itu dan tersebut sebagai demonstrativa, yakni ‘kata yang berfungsi untuk menunjuk atau menandai secara khusus orang atau benda’. Secara spesifik, dua kata tersebut merupakan demonstrativa ketakrifan. Itu dan tersebut dinilai sebagai penunjuk nomina atau frasa nominal yang sudah diketahui oleh peserta tutur. Perhatikan dua contoh di bawah ini.
- Lumba-lumba itu mamalia laut.
- Lumba-lumba itu sedang menyundul bola.
Ada perbedaan fungsi itu dalam dua kalimat di atas. Pada kalimat pertama, itu berperan sebagai pewatas subjek yang generik. Berarti, semua lumba-lumba adalah mamalia laut. Namun, pada kalimat kedua, itu berdiri sebagai pewatas subjek yang definit atau tertentu. Demonstrativa itu pada kalimat kedua adalah pronomina penunjuk yang menandakan bahwa ada seekor lumba-lumba yang sedang menyundul bola.
Menariknya, hanya itu pada kalimat kedua yang terasa cocok untuk disulih dengan tersebut. Itu pada kalimat pertama akan terasa janggal kalau diganti dengan tersebut. Berikut adalah contoh lainnya yang mencerminkan bahwa itu tidak selalu dapat diganti dengan tersebut.
- Merokok itu tidak sehat.
- Kamu tidak salah. Maka dari itu, jangan bercemas hati.
Sekarang, coba kita bandingkan. Apakah kata tersebut pada contoh di bawah ini dapat disubstitusikan dengan kata itu?
- Lumba-lumba tersebut sedang menyundul bola.
- Mobil tersebut sudah terlalu tua, maka Ayah hendak menjualnya.
Jawabannya: ya, bisa. Apabila Kerabat Nara perhatikan, paling tidak ada tiga simpulan yang dapat kita tarik.
Pertama, itu sering kali menggantikan verba kopula adalah. “Lumba-lumba itu mamalia laut”, misalnya, bisa juga dimaknai sebagai “Lumba-lumba adalah mamalia laut”. Dalam konteks ini, itu tidak dapat diganti dengan tersebut.
Kedua, itu dalam kalimat “Merokok itu tidak sehat” terasa janggal jika disubstitusikan dengan tersebut. Pada contoh tersebut, itu berperan sebagai penegas.
Ketiga, itu yang merupakan bagian dari konjungsi tidak dapat diganti dengan demonstrativa tersebut. Contohnya kita temukan pada “oleh karena itu”, “maka dari itu”, dan “sejak saat itu”.
Dengan demikian, kata itu tidak selalu dapat diganti dengan tersebut. Namun, pada lain sisi, kata tersebut kemungkinan besar dapat disulih dengan itu.
#itu #tersebut #demonstrativa
Rujukan:
- Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
- Saryono, Djoko & Soedjito. 2020. Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Kosakata. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin