Tabik,

Nara membuka sebuah aplikasi pengingat foto yang Nara ambil pada satu, dua, tiga, atau entah berapa tahun yang lalu—semuanya berlalu serba cepat, entah karena pandemi yang membuat hidup seolah terlompati dua tahun atau karena memang terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai Nara lupa merasa.

Tak terasa, 2025 akan disambut kurang dari empat bulan lagi. Yah, tak usah jauh-jauh dulu. Dua pekan lagi, Bulan Bahasa dan Sastra hadir kembali. Tahun lalu, Narabahasa menyiapkan dua rangkaian acara daring yang membicarakan masa lalu bahasa Indonesia dan evolusinya. Gelar wicara tersebut menjadi momentum untuk mengingat kembali pengukuhan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan wujud dari poin ketiga ikrar Sumpah Pemuda. 

Kita juga mengarungi kala dengan menghadirkan empat narasumber dari berbagai generasi: baby boomer, X, Y, dan Z. Tiap generasi memberikan penjelasan mengenai perkembangan bahasa yang mewakili zamannya. Acara ini menjadi wadah untuk merangsang pertukaran ide dan pengalaman penutur bahasa Indonesia lintas generasi. Nara ingat sekali rasa antusias ketika kita dibawa melintasi masa lalu bahasa Indonesia dan menilik bahasa Indonesia di masa depan.

Nah, tahun ini, Nara ingin sekali mengadakan acara luring. Setelah berkenalan dengan berbagai generasi, kali ini Nara ingin mendengar kisah-kisah mengenai bahasa Indonesia dari Kerabat Nara di berbagai daerah secara langsung. Bagaimana, Kerabat Nara? Apa Kerabat Nara tertarik? Nara ingin mampir untuk mendengarkan renjana atau keresahanmu. Tunggu informasi selanjutnya di media sosial Narabahasa, ya.

Salam takzim,

Nara