Hadapi Keresahan Percampuran Bahasa di Bulan Bahasa dan Sastra

oleh Narabahasa

Tabik,

Kerabat Nara, bagaimana bulan Oktober kalian sejauh ini? Nara sendiri cukup menikmati hari-hari pada dua pekan pertama Oktober. Lebih tepatnya, Nara sedang menantikan perayaan besar bulan ini. Kerabat Nara tentu tidak lupa, ‘kan? Tak terasa, ya, kita sudah memasuki Bulan Bahasa dan Sastra. Kegiatan apa saja yang sudah Kerabat Nara lakukan di Bulan Bahasa dan Sastra?

Nara baru saja membuka media sosial Narabahasa dan membaca keresahan Kerabat Nara mengenai fenomena penggunaan bahasa campuran. Melihat keresahan tersebut, Nara turut merasakan dilema. Bahasa campuran rasanya makin masif digunakan akhir-akhir ini. Menurut Kerabat Nara, apakah penggunaan bahasa campuran ini memperkaya bahasa kita? Atau, justru mengkhianati? Di satu sisi, percampuran bahasa dapat memperkaya kosakata dan budaya ekspresi. Namun, di sisi lain, percampuran bahasa dapat dianggap sebagai ancaman terhadap kemurnian dan identitas bahasa asli kita. Kerabat Nara, kita berada di posisi yang sulit, bukan?

Bulan Bahasa dan Sastra sejatinya dapat menjadi momentum bagi kita untuk merenungi kembali percampuran bahasa Indonesia dengan bahasa lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, Nara tidak jarang mendengar banyak percakapan dengan campuran berbagai bahasa di dalamnya. Kebetulan, akhir pekan lalu, Nara berkunjung ke kedai kopi di daerah Jakarta Selatan. Nara perhatikan tiap pengunjung di sekeliling berbincang dengan campuran bahasa. Ada bahasa Indonesia, bahasa Jawa, hingga bahasa Inggris, lo! Jika diperhatikan, percampuran bahasa ini terdengar sangat kaya dengan kosakata, logat, dan ungkapan. Namun, kembali lagi pada dilema yang Nara rasakan: Apakah fenomena ini justru mengkhianati bahasa Indonesia?

Menghadapi dilema ini, ada acara yang dapat menjawab keresahan kita. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Narabahasa akan mengadakan gelar wicara daring yang mengusung tema “Percampuran Bahasa: Memperkaya atau Mengkhianati?” Pada acara ini, kita akan mengeksplorasi diskusi tentang percampuran bahasa yang dihadiri oleh narasumber dari enam daerah, seperti susunan panitia Kongres Pemuda. Menarik sekali, ‘kan, Kerabat Nara?

Tunggu apa lagi? Jangan lewatkan keseruannya dengan mendaftar di sinara.narabahasa.id, ya. 

 

Salam takzim,

Nara 

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar