Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
Program rutin Narabahasa kembali diselenggarakan pada 12 September 2024. Seperti biasa, Tanya Jawab Kebahasaan atau Tabah diadakan melalui siaran langsung Narabahasa setiap Kamis pukul 20.00 s.d. 21.00 WIB. Tujuannya agar pengguna media sosial mendapatkan lebih banyak edukasi seputar bahasa Indonesia.
Seperti episode sebelumnya, Tabah dipandu oleh pramubahasa Narabahasa dan perwakilan dari Duta Bahasa. Moderator episode ke-144 ini ialah Kang Zulfan. Kang Zulfan merupakan desainer grafis Narabahasa. Kang Zul ditemani oleh Muhammad Luthfi Thahir Yamani. Daeng Luthfi, akrabnya, merupakan Terbaik I Duta Bahasa 2023 Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) dan Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023. Kini, ia sedang menempuh pendidikan magister di Universitas Indonesia.
Daeng Luthfi merupakan mahasiswa program sarjana dengan gelar ganda (double degree) di program studi Ilmu Hukum, Universitas Muslim Indonesia dan program studi Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin. Selain memiliki ketertarikan di bidang pendidikan dan organisasi kampus, ia juga aktif sebagai seorang pewara (master of ceremony/MC), penyulih suara (voice over/VO), dan protokoler.
Bersama dengan Kang Zul, Daeng Luthfi memandu jalannya siaran langsung. Beragam pertanyaan menarik diajukan oleh Kerabat Nara pada kolom teks. Uda Ivan Lanin, selaku narasumber tetap, menjawab pertanyaan salah seorang Kerabat Nara tentang cara menangani kebiasaan menulis sambil berbicara. Kebiasaan ini terkadang membuat pembaca pusing memahami tulisan tersebut.
Uda Ivan mengatakan bahwa kalimat lisan cenderung tidak terputus dan mengikuti aliran pikiran, yang sering kali membuat kalimat menjadi panjang. Sementara itu, tulisan tersebut menjadi sulit dimengerti saat dibaca. Ia menekankan pentingnya membaca ulang tulisan setelah selesai menulis.
“Setelah menulis, bayangkan jika orang lain yang membaca. Apakah mereka akan mengerti? Makin pendek kalimat, makin mudah dipahami,” jelasnya.
Uda Ivan juga memberikan saran kepada Kerabat Nara untuk lebih sering melatih dan mengasah keterampilan menulis. Caranya cukup simpel, yakni dengan mencatat semua ide tulisan di aplikasi catatan gawai ataupun mengirim pesan WhatsApp ke nomor pribadi. Selain itu, jangan terjebak dengan rasa ingin sempurna. Banyak penulis pemula ingin selalu mengoreksi tulisan sehingga tidak pernah menganggapnya rampung. Terakhir, jangan terlalu banyak pertimbangan dalam menulis.
Jika Kerabat Nara mempunyai pertanyaan seputar bahasa, jangan ragu untuk bertanya di kanal media sosial Narabahasa. Tim Narabahasa akan menjawabnya pada Tabah setiap pekan.
Penulis : Samuel Gerardo Putera Serva
Penyunting : Nesti Magdalena
Artikel & Berita Terbaru
- Perbedaan Pantomim dan Mime
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi