Narabahasa turut berpartisipasi dalam Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Kemahiran Berbahasa Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada 2—4 November 2021 di Hotel Mercure Convention Centre, Ancol, Jakarta. Keikutsertaan Narabahasa dalam seminar tersebut bertujuan untuk berkontribusi secara ilmiah dalam bidang kebahasaan, terutama bahasa Indonesia.
Pada acara itu, Narabahasa yang diwakili Dessy Irawan (Manajer Produk, Digital, dan Humas) memaparkan makalah dengan tajuk “Upaya Peningkatan Kemahiran Berbahasa melalui Siaran Langsung Instagram Program Tabah Narabahasa”. Adapun yang menjadi peneliti pada makalah tersebut ialah Dessy Irawan, Shafira Deiktya Emte, Harrits Rizqi Budiman, dan Ivan Lanin.
Saat mempresentasikannya, Dessy mengungkapkan bahwa Tanya Jawab Kebahasaan (Tabah) dilaksanakan karena adanya adaptasi pembelajaran akibat pandemi. Oleh karena itu, Instagram—sebagai salah satu media sosial yang mempunyai banyak pengguna—dimanfaatkan Narabahasa untuk mengedukasi masyarakat tentang kebahasaan. Dengan menggunakan fitur siaran langsung Instagram, sejak April 2020, Narabahasa menggelar Tabah pada setiap pekan.
Dessy juga menyampaikan, dalam program Tabah, upaya peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia terletak pada suasana belajar yang tidak kaku dan ruang diskusi yang interaktif. Kedua hal itu dapat memicu kepekaan dan gairah belajar audiens terhadap bahasa Indonesia. Selain itu, pertanyaan yang mengandung studi kasus atau yang jawabannya belum tersedia dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) juga dibahas dalam program ini.
Hasil penelitian pada makalah tersebut juga menunjukkan bahwa Tabah merupakan program yang dipercaya oleh audiens untuk menjawab pertanyaan kebahasaan secara praktis. Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya rata-rata audiens, yaitu 624 pengguna Instagram per episode. Sementara itu, sejak April 2020—Juli 2021, Narabahasa telah menjawab 1.737 pertanyaan. Berdasarkan jumlah demikian, dapat dilihat besarnya antusiasme audiens terhadap Tabah.
***
Penulis: Rassya Priyandira
Penyunting: Harrits Rizqi