Kalimat eksklamatif disebut juga kalimat seru atau kalimat interjeksi. Menurut Moeliono dkk., jenis kalimat ini sering kita temukan lewat partikel interjeksi betapa, alangkah, atau bukan main pada kalimat-kalimat berpredikat adjektival.

  • Betapa cantiknya dirimu!
  • Alangkah tampannya dia!
  • Pintarnya bukan main!

Perlu diketahui, bagi Kridalaksana (1985: 168), kata betapa, alangkah, dan bukan main merupakan pembentuk kalimat eksklamatif berklausa lengkap. Beliau pun memaparkan bahwa mudah-mudahan juga dapat digunakan. Di luar itu, Kridalaksana menuliskan bahwa kalimat eksklamatif pun dapat terbentuk tanpa harus memiliki unsur klausa. Hal itu tidak dijelaskan oleh Moeliono dkk. dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017). Contoh kalimat eksklamatif tak berklausa adalah sebagai berikut.

  1. Wah! Ini baru kejutan!
  2. Amboi! Cantik!
  3. Aduh! Sakit! 

Pada contoh di atas, kata-kata yang bercetak tebal memiliki ciri interjeksi.

Sama halnya dengan kalimat interogatif, kalimat eksklamatif juga dapat dibentuk dengan memodifikasi kalimat deklaratif. Langkah yang perlu kita lakukan adalah (a) mengubah struktur subjek-predikat dalam kalimat menjadi predikat-subjek (inversi); (b) menambahkan partikel -nya pada unsur predikat adjektival; dan (c) membubuhkan partikel interjeksi jika perlu.

  • Watakmu licik! (pola dasar)
  • Licik watakmu! (inversi)
  • Liciknya watakmu! (penambahan partikel -nya)
  • Alangkah liciknya watakmu! (penambahan partikel interjeksi)

 

Rujukan:

  • Kridalaksana, Harimurti, dkk. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin