Banyak sekali kata dalam bahasa kita. Terkadang, kita kebingungan untuk menentukan bentuk baku dan takbaku. Selain itu, tantangan lainnya ialah bahasa Indonesia memuat beberapa kata yang mirip dengan arti yang betul-betul berbeda.
Contohnya adalah tebersit dan terbesit. Penempatan konsonan r dalam dua kata tersebut ialah kunci penentuan maknanya. Tebersit berarti ‘terpancar samar-samar’ atau ‘tersiar (tentang kabar dan sebagainya secara samar-samar)’, sedangkan terbesit adalah ‘terharu; iba; rawan’. Perlu kita ingat, terbersit tidak tercantum dalam KBBI.
Seorang teman saya juga pernah keblinger dengan kata figura dan pigura. Yang pertama berasal dari Melayu Manado dan berarti ‘perayaan akhir tahun di Manado, berupa pawai berkeliling kampung, diikuti oleh laki-laki yang berdandan seperti perempuan dan perempuan berdandan seperti laki-laki’. Sementara itu, pigura adalah gambar atau lukisan yang berbingkai.
Perbedaan makna dalam figura dan pigura merupakan kasus pasangan minimal, yakni perbedaan satu fonem yang membedakan makna kata. Hal ini dapat kita temukan pula pada kata kaus-kaos, hari-hati, dan asam-atap.
Selain itu, beberapa dari kita mungkin pernah juga luput mengecek makna suatu kata dalam kamus. Coba perhatikan dua contoh berikut.
- Aku tidak menyukai sifatnya. Makanya aku acuhkan saja dirinya.
- Pada kuliah hari ini, Azwar lupa mengisi daftar absen.
Sekilas contoh pertama terasa baik-baik saja. Namun, jika diselisik lebih jauh, acuh bermakna ‘peduli’ atau ‘mengindahkan’. Dengan demikian, dua kalimat dalam contoh pertama menjadi tidak logis. Kemudian, pada contoh kedua, kata absen tidaklah tepat. Absen mengartikan ‘tidak masuk (sekolah, kerja, dan sebagainya); tidak hadir’. Kata yang lebih tepat untuk mengakhiri kalimat nomor dua adalah presensi yang bermakna ‘kehadiran’.
Tanpa disadari, kita pernah salah tulis atau salah berbicara seperti dalam kasus tebersit dan terbesit, figura dan pigura, serta acuh dan absen. Tidak apa-apa. Ke depannya, rajin-rajinlah untuk membuka kamus dan mengecek ejaan serta makna suatu kata.
#ejaan #pasanganminimal #makna
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin