KDS Narabahasa Kupas Kiat Jitu Meringkas

oleh Narabahasa

Kelas Daring Singkat (KDS) Narabahasa kembali dilaksanakan pada Rabu, 23 Maret 2022. Dalam kelas bertajuk “Kupas Tuntas Cara Jitu Meringkas” itu, Asep Wijaya bertugas sebagai widyaiswara. 

“Ternyata aktivitas meringkas memiliki banyak fungsi dan manfaat,” ujar Asep membuka kelas.

Selaras dengan tajuk yang diangkat, Asep menjabarkan kiat meringkas yang dibaginya dalam dua sesi. Pada sesi pertama, Asep membahas hakikat meringkas. Sementara, pada sesi kedua, ia membahas teknik membuat ringkasan.

“Saya berharap, dua pemahaman ini bisa memperkaya [pengetahuan] peserta kelas yang mungkin tertarik atau sudah menjalankan aktivitas meringkas, tetapi perlu pendalaman materi,” ujarnya.

Asep mengatakan, ringkasan dapat berfungsi sebagai bank pengetahuan. Ia membantu untuk menyimpan inti sari dari buku yang telah dibaca. “Dengan membuat ringkasan, kita bisa membuat sebuah bank pengetahuan yang bisa kita simpan dan kita panggil sewaktu-waktu,” ujarnya.

Selain itu, ringkasan juga bisa dijadikan sebagai bahan dasar sebuah tulisan, pengingat ide, pengukur daya kritis, sarana memahami bahasa, dan dasar pengukuran cara berpikir.

Hakikatnya, ringkasan dibuat seturut dengan teks asli. Susunan uraian dalam ringkasan dibuat secara sistematis sesuai teks yang diringkas. Gaya ungkap pun harus setia pada gaya ungkap penulis teks. Begitu pula dengan proporsi, isi teks, dan sudut pandangnya.

Saat hendak meringkas, penulis harus memperhatikan struktur teks, kata kunci, gagasan utama, dan asdikamba. Menurut Asep, keempat hal ini adalah alat bantu utama yang diperlukan ketika meringkas suatu teks, baik buku maupun artikel.

“Dalam meringkas, perhatikan paragraf. Kita mengidentifikasi gagasan utama pada tiap paragraf. Dia biasanya terkandung dalam kalimat topik,” lengkap Asep.

Berikutnya, Asep memerinci teknik meringkas. Membuat ringkasan, jelas Asep, dapat dilakukan dalam tiga tahap yang dimulai dengan membaca teks. Dalam tahap ini, penulis melakukan pemindaian terhadap wacana, mencermati judul dan subjudul, serta memperhatikan kata kunci dalam teks itu. Selanjutnya, penulis menandai gagasan utama pada teks. Kemudian, penulis membuat reproduksi dengan cara merangkai kalimat topik dan menghilangkan unsur kalimat yang ilustratif.

“Tiga tahapan inilah yang menentukan kita berhasil membuat ringkasan atau tidak,” ujarnya.

Penulis : Fath Putra Mulya
Penyunting : Harrits Rizqi

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar