Pelatihan griyaan daring bertajuk “Keterampilan Menulis dan Menyunting” untuk Penerbit Haru telah dilangsungkan pada 2 dan 3 April 2022 melalui Zoom. Pelatihan yang bernarasumber Ivan Lanin itu diikuti oleh sembilan belas peserta yang merupakan editor dan penerjemah. 

Pada hari pertama, peserta dibekali materi gramatika dan ejaan. Tujuannya agar mereka yang sehari-hari bekerja dengan berbagai macam naskah mampu memahami kelengkapan wacana, keutuhan paragraf, keefektifan kalimat, pemilihan kata, serta ketertiban ejaan. Materi itu dikelompokkan menjadi tiga, yaitu wacana dan paragraf, kalimat dan kata, serta ejaan. 

Setelah mendapatkan ilmu mengenai tata bahasa, peserta mempelajari penyuntingan pada hari kedua. Salah satu bahasannya ialah penyuntingan substansi. Ada lima hal yang perlu diperhatikan pada bahasan tersebut, yaitu kerangka, fakta, nalar, konsistensi, dan kepantasan. 

Ivan menyampaikan, selain aspek bahasa, aspek nonbahasa, seperti kepantasan tulisan, juga perlu dipertimbangkan ketika menyunting. “Ada dua aspek kepantasan yang perlu diperhatikan, yaitu legalitas dan kesusilaan. Legalitas terdiri dari penjiplakan, pelanggaran hak cipta, serta pelanggaran hukum. Kesusilaan terdiri dari isu sensitivitas golongan (SARA) serta seks dan kekerasan. Kedua hal tersebut bergantung pada kebijakan tiap penerbit,” ujar Ivan.

Pada akhir sesi kedua, Ivan membedah contoh tulisan dari setiap laras bahasa–hukum, ilmiah, bisnis, jurnalistik, kreatif, dan sastra–serta contoh terjemahan pada buku keluaran Penerbit Haru. Setelah itu, peserta diajak untuk berbagi pengalaman tentang menyunting. Salah satu peserta menyampaikan bahwa ia dan rekannya kerap kali kesulitan ketika menyunting naskah terjemahan karena terkadang hasilnya tidak selaras dengan konteks tulisan.

Ivan pun memberi saran agar para penerjemah membuat daftar isu yang sering dihadapi sewaktu mereka bertugas. Harapannya, kebingungan yang dihadapi editor bisa teratasi.