Narabahasa telah mengadakan Audisi Widyaiswara yang berlangsung sejak Mei hingga Juni 2021. Terdapat tiga tahapan yang harus dilalui oleh peserta, yaitu pendaftaran dan seleksi administrasi, seleksi potensi, dan seleksi wawancara.
Ada tiga belas orang pendaftar. Dari sejumlah itu, sepuluh orang lolos ke tahap selanjutnya, yaitu seleksi potensi. Pada tahap ini, mereka diminta untuk menyiapkan dan menyampaikan salindia materi sesuai dengan spesialisasi yang dipilih.
Lima orang berhasil melanjutkan langkahnya ke seleksi terakhir, yaitu wawancara. Setelah melalui seleksi tersebut, dua orang terpilih menjadi Widyaiswara Narabahasa. Mereka adalah Asep Wijaya dan Innezdhe Ayang Marhaeni.
Tahapan Audisi Widyaiswara melibatkan tiga ahli sebagai juri, yaitu Ivan Lanin, Felicia Nuradi Utorodewo, dan Annisa Maulidya Chasanah.
Juri pertama, Ivan Lanin, adalah seorang pencinta bahasa Indonesia yang mendapat penghargaan Peneroka Bahasa Indonesia Daring dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas keaktifannya dalam menyebarkan pengetahuan bahasa Indonesia melalui media daring (online). Ia juga menjabat sebagai Direktur Narabahasa.
Juri selanjutnya, Felicia Nuradi Utorodewo, adalah seorang pengajar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Ia merupakan pegiat diplomasi kebahasaan dan pelopor perubahan lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UI menjadi organisasi yang independen pada tahun 1991.
Juri terakhir adalah Annisa Maulidya Chasanah, seorang psikolog pendidikan yang baru saja menyelesaikan studi magister di Universitas Indonesia. Saat ini, ia bekerja sebagai psikolog di Bale Acitya.