Tabah #162 bersama Dubas: Beli Rendra dan Gek Jessica

oleh Narabahasa
Tabah #162

Tanya jawab kebahasaan (Tabah) telah memasuki episode ke-162. Tabah episode ke-162 dilaksanakan pada 6 Maret 2025. Tabah kali ini merupakan episode perdana yang dilaksanakan pada bulan Ramadan. Karena dilaksanakan pada Ramadan, Tabah mengalami perubahan waktu dari yang sebelumnya pukul 19.00–20.00 menjadi 16.00–17.00 WIB.

Pada episode kali ini, Tabah dimoderatori oleh perwakilan Duta Bahasa Provinsi Bali tahun 2024, yaitu Beli Rendra dan Gek Jessica. Uda Ivan Lanin sebagai narasumber tetap kegiatan ini menyapa Beli Rendra dan Gek Jessica dengan menanyakan bagaimana pengalaman mereka mengikuti seleksi duta bahasa tahun lalu. Mas Hari sebagai moderator dari Narabahasa turut menanggapi sesekali.

Menurut Gek Jessica, mengikuti seleksi Duta Bahasa memberinya banyak pengalaman berharga dan pertemuan dengan orang-orang hebat. Baginya, kesulitan dalam penilaian saat seleksi Duta Bahasa adalah bagian penulisan artikel dan pembuatan konten media sosial. Namun, adanya sesi pembekalan sangat membantu dalam menyelesaikan tugas penilaian. Sementara itu, Beli Rendra menuturkan bahwa kesulitan saat penilaian seleksi Duta Bahasa adalah penilaian bahasa asing dan pembuatan konten media sosial.

Perubahan waktu Tabah tidak mengurangi antusiasme Kerabat Nara untuk mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan menarik yang diajukan oleh Kerabat Nara adalah “Apakah subtitle harus sesuai dengan kaidah apabila konten yang dibuat adalah konten dengan konteks santai?”

Uda Ivan menyampaikan bahwa penggunaan bahasa sesuai dengan konteks dapat dianalogikan seperti pakaian. Misalnya, kemeja digunakan untuk menghadiri dan bertemu dengan orang-orang penting, kaus untuk kegiatan santai, dan sebagainya. Penggunaan konteks bahasa ini kemudian disebut dengan laras bahasa. Subtitle untuk konten media sosial yang santai sudah seharusnya menggunakan laras bahasa yang santai.

Sebagai penutup, Uda Ivan meminta kesan dari Beli Rendra dan Gek Jessica setelah menjadi moderator Tabah ke-162. Keduanya kompak menjawab seru karena bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang bahasa Indonesia dan wawasan baru dari pertanyaan Kerabat Nara yang dekat dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Uda Ivan menutup sesi Tabah kali ini dengan harapan bahwa semoga perubahan waktu pelaksanaan Tabah ini dapat menjadi ajang ngabuburit bagi Kerabat Nara. Selain itu, Uda Ivan juga menuturkan semoga Tabah membantu Kerabat Nara sedikit melupakan lapar dan haus serta menambah pengetahuan sambil menunggu azan Magrib.

 

Penulis: Nunung Asmawati

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar