Narabahasa kembali melaksanakan Kelas Daring Singkat (KDS) pada Rabu, 2 Maret 2022. KDS tersebut mengangkat tajuk “Langkah Sukses Melamar Kerja sebelum Melamar Dia”. Sesuai tajuk, Asep Wijaya, Widyaiswara Narabahasa, menjabarkan kiat-kiat penting seputar penulisan surat lamaran kerja.
Asep membagi kelas menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, topik yang dibahas ialah hakikat surat lamaran kerja. Asep mengatakan, surat lamaran kerja bisa mencerminkan kualitas diri pelamar. Surat lamaran digunakan oleh perekrut sebagai basis pengukuran kemampuan dan penilaian kepribadian.
“Satu lembar dari surat lamaran kerja akan menentukan apakah surat itu dipandang menarik atau tidak oleh perekrut,” katanya.
Ironisnya, surat lamaran kerja cenderung disepelekan. Tidak jarang pelamar melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang justru berpengaruh terhadap penilaian dari perekrut. “Misalnya, pelamar menyebut dirinya sebagai seseorang yang teliti. Namun, setelah dibaca, surat lamarannya [punya] banyak kesalahan tik,” ujar Asep.
Oleh karena itu, kata Asep, penting untuk mengetahui kriteria surat lamaran kerja sebelum mulai menulisnya. Adapun kriteria surat lamaran yang baik ialah mempunyai kesesuaian dengan kualifikasi, menyajikan uraian ringkas, serta berisi informasi yang jelas dan faktual. Surat lamaran juga harus menampilkan struktur yang rapi, tata letak menarik, dan bahasa yang formal.
“Kriteria pertama yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita menyampaikan kualifikasi yang ada pada diri kita, yang relevan dengan permintaan perusahaan. Itu sangat sulit. Itulah mengapa kita harus memilah kemampuan [diri] saat menyusun surat lamaran kerja,” jelasnya.
Pada sesi kedua, Asep membahas teknik penulisan. Pada bagian awal surat lamaran kerja, pelamar harus menuliskan unsur tempat dan tanggal pembuatan surat. Pelamar juga sebaiknya menuliskan nama penerima surat, lengkap dengan jabatan, perusahaan, dan domisilinya. “Artinya kita benar-benar meriset perusahaan itu,” kata Asep.
Pada bagian tengah, pelamar harus menyertakan salam dan kalimat pembuka, isi, serta kalimat dan salam penutup. “Sampaikan kembali minat kita bahwa kita betul-betul ingin bekerja di sini dan kalau perusahaan menerima saya, saya akan menjadi aset yang berharga untuk perusahaan,” sebut Asep. Sementara itu, pada bagian akhir surat, pelamar perlu menambahkan tanda tangan berupa nama lengkap dan kontak yang dapat dihubungi.
Selain itu, penulisan surat lamaran juga harus memperhatikan aspek kebahasaan. Asep mengingatkan, pelamar perlu memastikan suratnya ditulis dengan bahasa yang ringkas, teratur, akurat, tertib, menarik, dan santun. “Bahasa surat itu memang ringkas. Jangan sampai kita menceritakan hal-hal yang tidak penting atau menceritakan kembali hal-hal yang sudah ditampilkan di awal,” paparnya.
Penulis: Fath Putra Mulya
Penyunting: Harrits Rizqi