Tanya Jawab Kebahasaan atau Tabah pada 18 April 2024 kembali hadir pada pukul 20.00 s.d. 21.00 WIB. Kali ini, Uni Lanie bertugas menjadi moderator yang ditemani oleh rekan Duta Bahasa 2023 Terbaik IV Putra, yaitu Tegar Satya Prahara. Tak luput dari layar diskusi, Tabah masih dipandu oleh narasumber tetap yang akan selalu menjawab pertanyaan Kerabat Nara dengan penuh semangat, yaitu Uda Ivan Lanin.
Tegar Satya Prahara yang kerap dipanggil Mas Tegar merupakan seorang mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Tidar. Kiprah Mas Tegar di dunia pendidikan terbilang cukup baik. Mas Tegar memiliki cukup banyak pengalaman terkait dunia pembelajaran, seperti menjadi pengajar aktif Biologi di Ganesha Operation Pekalongan pada 2023 hingga saat ini, asisten dosen mata kuliah Filsafat Ilmu pada 2023, dan menjadi pengajar IPA di Yayasan Al-Inaaroh Batang pada 2023.
Selain aktif di dunia pendidikan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajarinya, Mas Tegar pun aktif dalam dunia literasi dan kepemimpinan. Cukup banyak kegiatan dan prestasi yang telah ia toreh, seperti penghargaan dan gelar juara dalam kompetisi penulisan novel dan esai. Mas Tegar juga pernah menjuarai ajang pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Magelang pada 2021 sebelum akhirnya menjadi Terbaik I Putra pada Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah 2023 dan Terbaik IV Putra pada Duta Bahasa Nasional 2023.
Pada perbincangan siaran langsung Tabah malam itu, Uni Lanie menyinggung alasan Mas Tegar mengikuti ajang Duta Bahasa yang cukup berbeda dari bidang yang sedang ia pelajari. Mas Tegar merespons dengan jawaban yang cukup unik. Ia beranggapan bahwa literasi dapat menaikkan status dari segala aspek.
Pertanyaan Tabah malam itu cukup bervariasi, seperti apakah cara penulisan gelar PhD atau Ph.D. dalam bahasa Indonesia mengikuti penuturan bahasa asing atau tidak. Pertanyaan itu dijawab dengan mudah, yaitu penulisan istilah disesuaikan dengan bahasa Indonesia. Pertanyaan lain adalah mengenai istilah alat-alat perias wajah dalam padanan Indonesia. Secara spesifik, istilah itu dapat ditemukan Kerabat Nara di Kamus Tata Kecantikan Kulit dan Rambut keluaran Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kemudian, mengenai perbedaan prototipe dan purwarupa, Uda Ivan menjawab bahwa kedua kata tersebut merupakan sinonim (memiliki arti yang sama). Prototipe diserap dari bahasa asing, sedangkan purwarupa sudah ada sejak dahulu dan berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Tabah malam ini ditutup dengan pernyataan lugas dari Uda Ivan mengenai isu yang sempat panas di media sosial, yaitu “kosakata bahasa Indonesia itu miskin.” Uda Ivan menanggapi bahwa kalau kita miskin kosakata, perbanyaklah belajar dan membaca bahasa Indonesia. Jangan buruk rupa cermin dibelah, menyalahkan tanpa mengevaluasi diri sendiri.
Jika Kerabat Nara mempunyai pertanyaan seputar bahasa, jangan ragu untuk bertanya di kanal media sosial Narabahasa. Tim Narabahasa akan menjawabnya pada Tabah setiap pekannya.
Penulis: Irwan Maulana
Penyunting: Rifka Az-zahra