Pada Kamis, 30 Mei 2024, Tanya Jawab Kebahasaan atau Tabah telah sukses dilaksanakan melalui siaran langsung Instagram Narabahasa pukul 20.00 s.d. 21.00 WIB. Kali ini, Tabah dimoderatori oleh pemagang divisi Operasi, yaitu Mas Achmad. Mas Achmad adalah seorang mahasiswa tingkat tiga dari program studi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, Mas Achmad juga ditemani oleh moderator kedua dari Duta Bahasa 2023, yaitu Mas Ali dan narasumber tetap, yakni Uda Ivan Lanin.
Syafiq Ali Fadlul Rahman—Kang Ali, akrabnya, adalah Terbaik I Duta Bahasa Banten 2023 sekaligus Terbaik VI Putra Duta Bahasa Nasional 2023. Selain sebagai Duta Bahasa, saat ini Kang Ali merupakan seorang mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Konsentrasinya dalam bidang komunikasi membawanya masuk ke dunia kebahasaan. Hampir semua prestasi yang ia dapatkan masuk dalam ranah penulisan karya sastra, yaitu cerpen. Selain menulis, Kang Ali adalah penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) pada 2023. Kang Ali beralasan bahwa dirinya ingin serius dalam mempelajari bahasa Indonesia karena menurutnya ilmu komunikasi yang ia pelajari saat ini memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan bahasa.
Topik Tabah pada malam itu bervariasi. Pertanyaan pertama adalah tentang penulisan simbol matematika sama dengan yang telah dihapus dalam EYD V. Uda Ivan Lanin menjelaskan bahwa simbol tersebut dihapus karena pedoman bahasa memang dibuat untuk umum, sedangkan simbol tersebut mungkin masuk dalam unsur matematika atau hal khusus. Selanjutnya, ada pertanyaan mengenai perbedaan dalam menulis otomatis dan autodidak. Dijelaskan bahwa penyerapan unsur tersebut telah telanjur masuk ke pedoman terdahulu dan cukup sulit untuk mengubah kosakata tertentu, yang telah masuk dalam kamus serta pedoman yang sudah ada sebelumnya.
Adapun Uda Ivan Lanin mengatakan bahwa cara memotivasi diri dalam mempelajari bahasa adalah dengan melihat manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menerapkan sintaksis dalam menulis dan semantik dalam memaknai—sesederhana memahami ilmu yang sedang dipelajari dan bagaimana penerapannya di kehidupan nyata.
Jika Kerabat Nara mempunyai pertanyaan seputar bahasa, jangan ragu untuk bertanya di kanal media sosial Narabahasa. Tim Narabahasa akan menjawabnya pada Tabah setiap pekan.
Penulis: Irwan Maulana
Penyunting: Nesti Magdalena