Pulau Saparua menjadi tempat Theoresia Rumthe menjadi pembicara daring Kinara: Bagaimana Saya Menulis di Twitter Spaces pada 25 Juni 2023 silam. Pembicaraan diawali dengan kutipan buku The Alchemist karya Paulo Coelho yang kira-kira berbunyi, “Segala sesuatu di kehidupan kita adalah sebuah petunjuk atau pertanda.” Lalu, apa petunjuk atau pertanda di kehidupan Theoresia Rumthe yang mengantarkannya menjadi penulis?
Theoresia Rumthe berpikir untuk menjadi penulis pada saat yang tidak terduga, yaitu saat nongkrong dan melamun di kamar mandi. Ia punya pengalaman imajinatif saat melihat dinding terkelupas dan bermain-main dalam pikirannya sendiri. Adegan demi adegan ia ciptakan dari kelupasan dinding tersebut. Dari situ ia merasa sangat senang dengan imajinasi acaknya, yang (barangkali) diartikannya sebagai “pertanda”.
Theoresia Rumthe menggunakan nama Perempuan Sore sebagai pseudonim yang berawal dari menulis di blog, kegiatan yang lazim dilakukan oleh orang-orang di sekelilingnya. Ia bahkan mengatakan bahwa tidak ada satu pun orang yang tidak menulis blog dalam lingkaran pertemanannya. Dari situ, ia mulai menuangkan imajinasinya dalam tulisan dan mewujudkan “pertanda” yang dirasakannya.
Penulis: Thesa Nurmanarina
Penyunting: Rifka Az-zahra