Guna mengembangkan keterampilan menulis pegawai Perpustakaan Universitas Indonesia, Narabahasa memberikan pelatihan griyaan daring dengan topik “Penulisan Berita dan Karya Ilmiah”. Pelatihan yang dihadiri 25 peserta ini diselenggarakan pada 18 dan 22 Oktober 2021 melalui ruang Zoom.
Pada hari pertama, Ivan Lanin (Direktur Utama Narabahasa), menjelaskan penulisan berita dan siaran pers. Ia membagi pembahasannya menjadi tiga, yaitu karakteristik jurnalistik, penyusunan, serta laras bahasa dalam berita dan siaran pers.
Pada bagian karakteristik jurnalistik, Ivan membahas istilah, saluran, produk jurnalistik, dan nilai kelayakan berita. Kemudian, ia menjelaskan empat tahap penyusunan berita, yaitu perencanaan, peliputan, penulisan, dan penyuntingan. Selain itu, Ivan juga berbagi kiat-kiat praktis saat menyusun berita. Salah satunya ialah penggunaan piramida terbalik.
“Ada pola yang pada umumnya digunakan oleh wartawan untuk sebagian karya jurnalistik, yaitu piramida terbalik. Pada pola itu, bagian atas adalah bagian yang paling penting. Kemudian, makin ke bawah, tulisan tersebut makin tidak penting,” ungkapnya.
Usai menjelaskan kiat penyusunan berita, Ivan memaparkan laras bahasa jurnalistik. Menurutnya, bahasa jurnalistik harus singkat, sederhana, jelas, padat, lugas, dan menarik. Ia juga menjelaskan tataran bahasa dalam jurnalistik.
Pada hari kedua, para peserta terlebih dahulu bermain kuis berupa menebak kata baku. Ma’ruf, pemenang kuis itu, berhak mendapatkan buku Recehan Bahasa karya Ivan Lanin.
Setelah sesi tersebut, Ivan memaparkan materi penulisan karya ilmiah. Ia membagi materi itu menjadi tiga bagian, yakni karakteristik, penyusunan, dan penerapan karya ilmiah.
Ia mengatakan, jenis karya ilmiah terbagi menjadi dua, yakni murni dan populer. Menurutnya, perbedaan karakteristik karya ilmiah berada pada pembaca, bahasa, dan penyajian. Perbedaan tiga aspek itu memengaruhi jenis karya.
Setelahnya, Ivan menguraikan kiat penyusunan karya ilmiah. Ada lima tahap yang dapat dilakukan saat hendak menyusun sebuah karya ilmiah. Kelima tahap itu adalah perumusan masalah, penyusunan proposal, pendataan dan analisis, penulisan dan penyuntingan, serta penyelesaian dan penyajian. Tiap-tiap tahap itu dibedahnya satu per satu.
Ivan menutup materinya dengan menyampaikan penerapan tulisan berdasarkan laras bahasa. Ketika itu, para peserta bersama-sama menyelisik beberapa studi kasus. Adapun laras bahasa yang dibedah ialah kreatif (konten media sosial), jurnalistik (majalah daring), bisnis (surat dan laporan), ilmiah (makalah dan karya ilmiah populer), serta hukum (peraturan dan perjanjian).
***
Penulis: Rassya Priyandira
Penyunting: Harrits Rizqi