Kelas Daring Praktis (KDP) Kiat Merangkai Kalimat telah diselenggarakan pada Jumat, 19 November 2021, melalui ruang Zoom. Ivan Lanin, Direktur Utama Narabahasa, kembali menjadi widyaiswara dalam kelas yang membahas karakteristik, perangkaian, dan keefektifan kalimat itu.
Pada awal pemaparannya, Ivan mengatakan, jika dilihat dari bentuknya, sebuah kalimat setidaknya mengandung subjek (S) dan predikat (P). Ia pun menambahkan bahwa kalimat lisan ditandai dengan intonasi akhir berupa titi nada, volume, dan jeda. Sementara itu, dalam tulisan, kalimat diawali huruf kapital dan diakhiri tanda titik, seru, atau tanya. Ivan kemudian menjelaskan kalimat berdasarkan klausa, tanggapan, dan predikat.
Pada sesi kedua, Ivan terlebih dahulu menerangkan perbedaan antara frasa dan klausa. Menurutnya, frasa ialah gabungan kata nonpredikatif yang mengisi satu fungsi dalam kalimat, sedangkan klausa merupakan gabungan kata predikatif yang berpotensi menjadi kalimat.
Selanjutnya, ia mendetailkan unsur-unsur dalam kalimat, yakni subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan, dan konjungsi. Tidak hanya itu, Ivan juga menjelaskan berbagai pola, perluasan, dan variasi struktur dalam kalimat. Sebelum berlanjut ke sesi ketiga, ia menguraikan analisis diagram pohon.
“Diagram pohon ini berfungsi untuk memahami bagian-bagian dalam sebuah kalimat dengan lebih jelas. Selain itu, analisis ini juga membantu memahami apakah kalimat yang kita susun sudah cukup mudah dipahami orang lain,” ujar Ivan.
Pada sesi terakhir, ia menyampaikan kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, dan kesejajaran dalam kalimat. Kelugasan berarti informasinya sederhana dan tidak berbelit-belit. Ketepatan berarti maknanya sesuai dengan sasaran dan tidak ambigu. Kejelasan mengartikan unsur kalimat lengkap dan jelas. Kehematan bermakna pemilihan katanya tidak boros. Sementara, kesejajaran berarti bentuk dan strukturnya sama atau sederajat. Menurut Ivan, lima hal itu adalah ciri kalimat efektif.
“Kalimat efektif itu sendiri maksudnya kalimat yang dengan tepat dapat menyampaikan apa yang kita maksud,” ucapnya.
***
Penulis: Rassya Priyandira
Penyunting: Harrits Rizqi