Data erat kaitannya dengan pekerjaan manusia sehari-hari, terutama dalam pengambilan keputusan. Sayangnya, terkadang data yang disajikan kurang menarik, misalnya menggunakan warna yang monoton dan tidak dilengkapi ilustrasi. Sementara itu, seiring kemajuan teknologi, orang-orang dituntut untuk mampu menyajikan data secara menarik dengan bantuan infografik. Melihat pentingnya penyusunan infografik demikian, Narabahasa menyelenggarakan Kelas Daring Praktis (KDP) Penyusunan Infografik pada Selasa, 10 Agustus 2021, pukul 19.00—21.00 WIB melalui Zoom.
Materi kelas ini disampaikan oleh Adieb Haryadi, pengajar eksternal Narabahasa dari Awrago. Beliau sudah berkecimpung selama lima tahun di perusahaan media pada bidang industri kreatif. Berdasarkan pengalamannya, infografik yang menarik harus bisa menggabungkan elemen teks, gambar, dan grafik. Dalam kelas ini, peserta mendapat pemaparan mengenai karakteristik konten visual, pembuatan infografik, dan kiat memunculkan rasa.
Seperti biasa, saat jeda sebelum masuk ke materi selanjutnya, moderator mempersilakan peserta untuk bertanya. Ada pertanyaan menarik yang diajukan oleh salah satu peserta, yaitu Prasetyono Hendriarto. Beliau bertanya tentang cara menghindari ambiguitas dalam penyusunan infografik. Menurut Adieb, penyusun infografik harus mampu memberikan konteks secara menyeluruh. “Pemberian konteks secara menyeluruh itu sangat penting untuk membantu memaknai satu infografik. Kemudian, jika penulisan naskah dan keterhubungannya dengan data yang ditampilkan masih kurang, bisa dibantu dengan takarir di media sosial,” jawab Adieb.
Sebelum menutup kelas, Adieb memberikan lima pertanyaan sederhana yang dapat digunakan sebagai panduan dalam membuat infografik. Pertama, “Pesan utama apa yang ingin menjadi pusat perhatian (point of interest)?” Kedua, “Apakah desain infografik sesuai dengan pedoman jenama (brand guideline) yang dimiliki oleh instansi?” Ketiga, “Apakah fon dan ukuran semua konten teks terbaca dengan jelas dan tidak ada saltik?” Keempat, “Apakah warna yang digunakan pada konten teks dan latarnya cukup kontras?” Terakhir, “Apakah infografik sesuai dengan taklimat (brief)?” Dengan adanya panduan tersebut, peserta diharapkan dapat terbantu ketika menyusun infografik.