Bahasa, Otak, dan Pikiran Manusia

oleh Yudhistira
Ilustrasi Bahasa, Otak, dan Pikiran Manusia

Ada perdebatan yang menarik mengenai hubungan antara bahasa dan pikiran. Apakah manusia menggunakan bahasa untuk berpikir? merupakan pertanyaan yang membuka isu ini dan secara tidak langsung mengajak disiplin ilmu lain untuk ikut turun tangan. Dalam linguistik, relasi antara bahasa dan pikiran sedikit banyak dikaji pada bidang semantik dan pragmatik. Namun, di luar linguistik, ilmu psikologi, neurologi, filsafat, dan sosiologi pun turut membahas hal tersebut.

Bahasa Pikiran

Sebagian linguis dan peneliti menolak hipotesis tentang adanya hubungan antara bahasa dengan pikiran atau proses berpikir. Menurut mereka, anak-anak yang belum bisa berbahasa pun dapat mengambil mainan ketika mereka mendengar perintah Ambil mainan itu! Ada pula contoh lainnya yang diangkat oleh Pinker (1995) dalam Saeed (2003) yang dikutip oleh Muhadjir (2017), yaitu para seniman dan ilmuwan yang karyanya berangkat dari ide (sebuah bayangan nonlinguistik). 

Bantahan-bantahan dari para linguis dan peneliti kemudian menuai satu hipotesis tentang adanya sistem komputasi dalam pikiran atau bahasa pikiran (mentalese). Gagasan ini dipelopori oleh Jerry Fodor, seorang filsuf dan ahli kognisi asal Amerika. Pada 1975, dia menerbitkan buku berjudul The Language of Thought

Menurut Fodor, bahasa pikiran adalah metabahasa yang memformulasikan representasi predikat bahasa objek (a meta-language in which representations of object language predicates are formulated). Metabahasa dapat berkembang menjadi bahasa melalui proses kognitif, khususnya proses komputasi terhadap representasi tersebut. Mudahnya, kita dapat mengatakan bahwa bahasa dibentuk melalui pengolahan (komputasi) terhadap representasi (simbol).

Meskipun gagasan Fodor memberikan penerangan tentang relasi antara bahasa dan pikiran, konsep tersebut, hingga hari ini, masih menuai kontroversi.

Bahasa dan Otak

Barangkali, gagasan bahasa pikiran dapat bertentangan dengan studi mengenai relasi bahasa dengan otak manusia. John C.L. Ingram, dalam Neurolinguistics: An Introduction to Spoken Language Processing and its Disorders (2007), menuliskan bahwa komputasi representasional (proses komputasi terhadap representasi) bisa saja merupakan sebutan lain untuk berpikir dengan bahasa. Menurutnya, proses berpikir pun tidak terlepas dari kerangka linguistik dalam memanipulasi objek, peristiwa, keadaan, bahkan simbol di dalam otak manusia.

Perlu diketahui pula bahwa otak manusia ternyata mengalami evolusi. Dalam kurang dari satu juta tahun, ukuran otak manusia telah menjadi dua kali lebih besar. Kemudian, yang menarik, area otak yang mengalami evolusi terbesar adalah bagian yang berkaitan dengan pemrosesan bahasa: lobus frontal, sambungan lobus parietal, oksipital, dan temporal.

Lebih dari itu, relasi bahasa dengan pikiran dan otak manusia bisa dilihat melalui fungsi otak besar, yakni bagian otak yang paling penting dalam kegiatan berbahasa. Pada otak besar, ada bagian yang bernama korteks serebral. Bagian kiri korteks serebral (hemisfer kiri) mengendalikan kegiatan berbahasa, yakni penyampaian lisan dan pemahaman lisan. Lebih dari itu, ada pula area motor primer yang berfungsi mengatur gerakan alat tubuh, termasuk alat ucap manusia, seperti lidah dan rahang.

Perhatikan gambar berikut yang saya ambil dari Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (2005).

Kemudian, bidang neurolinguistik juga sudah berupaya untuk mengkaji kinerja otak dalam memproses kegiatan berbahasa. Bidang ini membuat sebuah model program neural sebagai rekonstruksi kerja otak dalam memproses kegiatan berbicara, mendengar, membaca, menulis, dan berbahasa isyarat.

 

Rujukan:

  • Kushartanti, dkk. (ed). 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
  • Markoem, Muhadjir. 2017. Semantik dan Pragmatik: Edisi Kedua. Tangerang: Pustaka Mandiri.
  • Ingram, John C.L. 2007. Neurolinguistics: An Introduction to Spoken Language Processing and its Disorders. New York: Cambridge University Press.
  • Blomberg, Johan. 2007. “Language and The Language of Thought: A linguistic perspective on the philosophy of Fodor”. Tesis. Department of Philosophy, Lund University, Swedia. 

Penulis: Yudhistira

Editor: Ivan Lanin

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar