Safari Profesi bertajuk “Menulis Resensi yang Seksi” telah diselenggarakan Narabahasa pada Minggu, 12 Desember 2021, melalui ruang Zoom. Adapun yang bertugas sebagai pembicara ialah Asep Wijaya, calon widyaiswara di Narabahasa.

Pada acara itu, ia menjelaskan bahwa ada tiga tahap yang dilakukan ketika meresensi sebuah buku, yakni persiapan, penulisan, dan penyelesaian.

Dalam persiapan, tiap penulis terlebih dahulu membaca kritis sebuah buku. Asep menyampaikan, membaca kritis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, memberikan komentar, serta membuat komparasi teks dengan teks atau konteks. Objek yang menurutnya perlu dikritisi ialah kata kunci, kalimat topik, struktur bacaan, dan asdikamba buku tersebut.

“Intinya, ketika membaca kritis, kita tidak hanya menerima, tetapi juga memperdalam informasi yang disampaikan dalam sebuah buku,” ucapnya.

Pada tahap penulisan, tiap penulis perlu menentukan topik yang spesifik untuk dijadikan fokus tulisan. Asep juga menyampaikan, penulis dapat membuat sebuah asdikamba agar tulisan tersebut tetap fokus.

Selanjutnya penulis menentukan sudut pandang tulisan. Sudut pandang itu ditentukan ketika sudah mendapatkan fokus dan tujuan penulisannya. Setelah sudut pandang ditentukan, penulis perlu membuat kerangka penulisan.

Kemudian, penulis mulai membuat resensi dengan menulis teras. Ada berbagai jenis teras, antara lain, teras bercerita, ringkasan, menuding, hingga nyentrik.

Setelah menyusun teras, penulis membuat tubuh tulisan. Tubuh itu dapat ditulis berdasarkan urutan logis, kronologis, atau spasial.

“Pada urutan logis, kita dapat membuatnya berdasarkan sebab akibat, umum khusus, atau sebaliknya. Pada urutan kronologis, kita dapat membuatnya berdasarkan waktu dan peristiwa. Kemudian, pada urutan spasial, kita dapat mengidentifikasi dan menelusuri ruang,” lanjutnya.

Langkah penulisan yang terakhir ialah menyusun ekor. Asep menjelaskan, ada empat jenis ekor tulisan, yakni penegasan, ringkasan, kesimpulan, dan kesan.

Usai menulis teras hingga ekor, penulis perlu melakukan penyuntingan. Asep bertutur bahwa substansi, format, bahasa, dan etik adalah empat aspek yang perlu diperhatikan dalam tulisan itu.

Pada akhir sesi, ia menjelaskan bahwa laras bahasa yang digunakan saat meresensi buku ialah laras bahasa jurnalistik. Menurutnya, laras bahasa jurnalistik itu paragraf dan kalimatnya pendek, pilihan katanya populer, serta ejaannya tertib.

***

Penulis: Rassya Priyandira
Penyunting: Harrits Rizqi