
Griyaan Luring untuk Hukor UGM: Tidak Bikin Mengantuk
Pada 5 dan 6 Juli 2022, Narabahasa memberikan pelatihan bertajuk “Penulisan Naskah Dinas dan Hukum” kepada enam belas pegawai Universitas Gadjah Mada (UGM)–empat belas dari unit kerja Kantor Hukum dan Organisasi (Hukor), satu dari Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga (TURT), dan satu lainnya dari Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam pelatihan yang diadakan secara luring di Gadjah Mada University Club Hotel tersebut, Ivan Lanin–Direktur Utama Narabahasa–bertugas sebagai widyaiswara.
Menurut Pratiwi Muji Astuti, penanggung jawab pelatihan, kegiatan tersebut diselenggarakan agar para pegawai memahami tata bahasa yang baik dan benar untuk menulis produk naskah dinas dan hukum. “Lewat pelatihan ini, peserta juga diharapkan bisa menerapkan ilmu kebahasaan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjut Pengelola Kepegawaian Hukor UGM itu.
Pelatihan hari pertama dibuka dengan kuis ejaan sejumlah sepuluh nomor. Dalam kesempatan itu, Rifzika Afifuddin (Penelaah Permasalahan Hukum) menjadi pemenang setelah berhasil menjawab delapan soal. Ia mendapatkan buku Recehan Bahasa karya Ivan Lanin. Sesi berikutnya ialah pemaparan dari Ivan Lanin yang mencakup topik karakteristik naskah dinas dan penulisan surat. Setelah isama (istirahat, salat, dan makan), pemaparan dilanjutkan dengan materi penyusunan laporan dan penulisan naskah hukum.
Selanjutnya, pada hari kedua, pelatihan dimulai dengan pembahasan seputar wacana, paragraf, dan kalimat. Ketika membicarakan keefektifan kalimat, peserta diminta untuk menjelaskan kesalahan dari contoh kalimat yang ditampilkan pada layar.
Satu jam sebelum isama, peserta diajak mendalami materi melalui bedah contoh. Ivan Lanin membedah beberapa surat dan laporan Hukor UGM yang telah dikumpulkan.
Setelah isama, bedah contoh diteruskan. Kali ini, pesertalah yang menampilkan bahan. Hendry Julian Noor (Kepala Bagian Organisasi), Syaiful Cahyadi (Penyunting Naskah Penerbitan Buku), dan Nilna Najiha (Analis Organisasi dan Tata Laksana) berkesempatan untuk mendapat masukan langsung berdasarkan produk naskah dinas yang mereka tunjukkan.
Usai bedah contoh, Ivan Lanin kembali melanjutkan pemaparan. Topik yang disampaikan ialah kata dan istilah. Pemaparan yang berlangsung selama satu jam itu dilanjutkan dengan bedah contoh kembali. Kemudian, tiga puluh menit sebelum pelatihan berakhir pada 16.30 WIB, Ivan menerangkan ejaan yang mencakup penulisan huruf, kata, dan tanda baca.
Sebagai pemungkas, Ivan menekankan dua hal. Pertama, format naskah dinas dan hukum antarlembaga kemungkinan berbeda. Meskipun begitu, kaidah bahasa harus tetap dikuasai. Kedua, berdasarkan kasus yang ditemukan dalam bedah contoh, peserta diminta untuk berfokus pada tataran paragraf dan kalimat.
Seorang peserta, Nilna Najiha, memberikan tanggapan atas pelatihan dua hari itu kepada Tim Narabahasa. Ia mengatakan bahwa pelatihan kali ini tidak membuatnya mengantuk. “Biasanya aku selalu mengantuk kalau ikut pelatihan, tapi ini enggak bikin ngantuk sama sekali,” jelasnya. Ia mengaku terbantu dari segi penulisan, khususnya perumusan tujuan pada prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP). Selain itu, ia mengungkapkan bahwa sesi bedah contoh merupakan bagian yang paling berkesan.
Penulis: Harrits Rizqi
Penyunting: Dessy Irawan
Bagaimana tanggapan Kerabat Nara?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Artikel & Berita Terbaru
- Keterampilan yang Dibutuhkan Penulis Wara
- Empat Unsur Gramatika sebagai Kunci Kemampuan Menata Tulisan
- Bahan Pertimbangan sebelum Mengirim Artikel ke Jurnal
- Bjir dan Bjrot
- Penulisan Infografik yang Mencakup Semua Hal
- Berbahasa Indonesia, Sulit atau Mudah?
- Pola Frasa dalam Bahasa Kita
- Kelas Perdana Penulisan Skenario dalam Produksi Video
- Penulisan Mikrokopi UX yang Ramah Pengguna
- Kiat Penyusunan Dokumen untuk Konsultan Proxsis
- Penyunting yang Tak Sama dengan Penguji Baca
- Mengenal Penulisan Artikel dan Esai Lebih Dalam