Tanya Jawab Kebahasaan bersama Duta Bahasa DKI Jakarta

oleh Narabahasa

Tabah (Tanya Jawab Kebahasaan) kembali diselenggarakan bersama Duta Bahasa Nasional. Pada episode ke-126 ini, Duta Bahasa DKI Jakarta dan Pemenang Terbaik I Putri, Dina Azza Nuraqila atau biasa dipanggil Mbak Qila, hadir untuk memoderatori Tabah dengan narasumber tetap, Ivan Lanin.

Mbak Qila adalah mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia angkatan 2020 dengan segudang prestasi di kancah nasional dan internasional. Prestasi internasionalnya dimulai dari Asia Pacific Pharmaceutical Symposium di Taiwan yang diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Students Federation (IPSF). Mbak Qila menjadi juara dua dalam Industrial Skills Event, Clinical Skills Event, dan Poster Competition melawan perwakilan sembilan negara se-Asia Pasifik selama dua tahun berturut-turut pada kompetisi yang sama. Mbak Qila juga berpartisipasi dalam pertukaran pelajar ke Tsukuba University, Jepang dengan mengambil peminatan parasitologi molekuler.

Di tingkat nasional, Mbak Qila telah memenangkan berbagai kompetisi di bidang kebahasaan. Ia menjadi Juara Favorit Lomba Pidato Nasional menyambut G20 oleh Ambil Peran, Juara 1 Debat Bahasa Indonesia OIM FF UI, Juara 2 Lomba Konten Kreatif oleh BPOM RI, dan memenangkan Duta Bahasa DKI Jakarta dan Nasional sebagai juara pertama.

Kehadiran Mbak Qila menambah keramaian Tabah yang diselenggarakan setiap pekan pada Kamis, pukul 20.00–21.00 WIB. Kali ini, Tabah membahas banyak pertanyaan menarik yang didapat dari kanal media sosial dan situs web Narabahasa. Beberapa pertanyaan tersebut, antara lain, mengenai onomatope atau tiruan bunyi seperti “fafifu” atau “wasweswos” pada ragam informal, tanda pisah en dash dan em dash pada EYD V, dan penggunaan huruf kapital pada “ibu kota”. Semua pertanyaan itu dijawab oleh Uda Ivan Lanin dengan lengkap dan jelas.

Tabah malam itu ditutup dengan pernyataan dari Uda Ivan Lanin kepada Kerabat Nara yang menonton untuk lebih rajin membaca karya atau buku yang berbobot untuk memperbanyak kosakata bahasa Indonesia. Membaca tulisan yang bermartabat akan mendorong kita mendapat ‘asupan’ yang bermanfaat dan meningkatkan kemampuan berbahasa. Sementara itu, Mbak Qila yang baru pertama kali memoderatori Tabah merasa senang karena mendapat banyak informasi kebahasaan yang bisa ia pelajari lebih dalam lewat kesempatan ini.

Jika Kerabat Nara mempunyai pertanyaan seputar bahasa, jangan ragu untuk bertanya di kanal media sosial Narabahasa. Tim Narabahasa akan menjawabnya pada Tabah setiap pekannya.

 

Penulis: Maria Chivera

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar