Di era 5.0, perkembangan tidak hanya fokus pada kecanggihan teknologi, tetapi telah bersinergi dengan sumber daya manusia yang unggul untuk memaksimalkan inovasi yang berkelanjutan. Konsep masyarakat yang diperkenalkan Jepang pada tahun 2019 ini telah membawa transformasi mendalam pada seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali aspek bahasa. Bahasa sendiri memainkan peran penting dalam proses penyelesaian masalah di berbagai bidang pekerjaan. Maka dari itu, generasi melek digital diharapkan memiliki kemampuan literasi digital yang menyangkut keterampilan berbahasa, tataran bahasa, dan penggunaan bahasa. 

Melalui sesi berbagi bersama HMJ Diksatrasia Universitas Siliwangi, Ivan Lanin, Direktur Utama Narabahasa, mengupas transformasi bahasa Indonesia dalam perkembangan teknologi dan digitalisasi. Kegiatan yang digelar pada 12 Oktober 2023 ini diikuti dengan antusias oleh 125 peserta umum dan mahasiswa. Dalam pembahasannya, Ivan mengingatkan tentang pentingnya keterampilan membaca dan menyimak pesan informasi dengan baik. Hal itu nantinya akan mengasah keterampilan kita dalam menyajikan pesan berbentuk tulisan maupun lisan yang mudah dipahami orang lain. 

Berbicara soal bahasa tidak lepas dari tataran bahasa yang juga mengalami transformasi. Setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan keterampilan berbahasa, yaitu wacana dan paragraf, kalimat, kata, serta bunyi dan ejaan. Setiap individu di era ini diharapkan mampu mewujudkan gagasan dalam tulisan atau lisan, kemudian merangkainya menjadi kalimat yang efektif dan menarik. Pemilihan kata dalam kalimat tersebut juga harus tepat dan serasi sehingga memiliki bunyi bahasa dan ejaan yang jelas. Dalam hal ini, kita tidak boleh melupakan keteraturan tulisan huruf, kata, dan tanda baca. 

Ketika telah menguasai pemahaman dasar tentang keterampilan dan tataran berbahasa, akan mudah bagi seseorang untuk menyesuaikan diri dalam laras bahasa dan sastra. Dalam industri kreatif, bahasa diandalkan untuk membuat cerita (story), wara (copy), konten (content), dan mikrokopi. Begitu pula dalam dunia bisnis, penulisan surat dan laporan, prosedur, hingga praktik presentasi dan rapat kerja membutuhkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Penguasaan keterampilan berbahasa, tataran bahasa, dan penggunaan bahasa yang tepat adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan peluang di era 5.0 ini. Bahasa Indonesia yang sebelumnya hanya dikenal sebagai fokus dalam penulisan sastra dan artikel populer, nyatanya juga tidak kalah penting untuk digunakan secara optimal pada bidang kreatif, bisnis, hukum, hingga penelitian dan pengembangan ilmiah. 

 

Penulis: Sabrina Araminta

Penyunting: Rifka Az-zahra