Pada 17–18 September 2024, Narabahasa kembali mengadakan Griyaan Luring Narabahasa (GLN). Kali ini, pelatihan diselenggarakan untuk Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di Aula Lantai 8, Gedung DJKI. Pelatihan dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh 21 pegawai Humas DJKI.

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual merupakan lembaga yang berada di bawah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Tugasnya adalah melaksanakan dan merumuskan kebijakan di bidang kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fauzan Al-Rasyid selaku pengajar hari pertama membawakan materi “Keterampilan Penulisan Berita dan Siaran Pers”. Mas Fauzan mengangkat materi ini karena para pegawai mengalami kesulitan dalam menulis kalimat yang efektif. Dalam pembuatan berita dan siaran pers, mereka sering kali menggunakan kata yang berulang pada satu kalimat sehingga pembaca kesulitan memahami pesan berita. Ia juga mengingatkan tentang pentingnya penggunaan tanda baca dan pemenggalan kalimat agar pesan dapat tersampaikan dengan lebih efektif.

Di sela-sela sesi, Mas Fauzan kerap menyelipkan candaan yang mencairkan suasana. Suasana ini dibangun agar para peserta dapat berpartisipasi secara aktif. Hasilnya, para peserta ikut berdiskusi dan acapkali bertanya meskipun sesekali sambil bekerja.

Pengajar hari kedua, Ivan Lanin, membawakan materi tentang “Keterampilan Berbahasa untuk Pranata Humas”. Ia membahas sepuluh produk tulisan yang biasanya dihasilkan oleh pranata humas. Terdapat enam laras bahasa yang dijelaskan, yakni sastra, kreatif, jurnalistik, dinas atau bisnis, ilmiah, dan hukum.

Seperti pada pelatihan hari pertama, pada hari kedua pun para peserta turut berpartisipasi dalam diskusi. Beberapa peserta bertanya, sementara yang lain menyimak. Berdasarkan hasil diskusi, para peserta paling sering membuat berita, siaran pers, surat, dan laporan. Ada pula peserta yang beberapa kali membuat pantun, skrip pewara (cue card), dan pidato. Namun, belum ada peserta yang pernah membuat risalah kebijakan (policy brief) dan peraturan perundang-undangan. 

Banyak sekali wawasan yang didapat dari pelatihan ini, tidak hanya untuk peserta, tetapi juga pengajar. Semoga pelatihan ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu meningkatkan keterampilan berbahasa serta pemahaman pegawai humas DJKI tentang cara menulis berita dan siaran pers yang efektif.

 

Penulis      : Samuel Gerardo Putera Serva

Penyunting : Nesti Magdalena