Sebanyak delapan belas peserta belajar bersama Narabahasa dalam Kelas Daring Praktis (KDP) Kiat Menulis Surat Resmi pada Jumat, 12 November 2021. Ivan Lanin, Direktur Utama Narabahasa, bertugas menjadi widyaiswara pada kelas yang berlangsung melalui ruang Zoom ini.

Sebelum memulai kelas, Ivan terlebih dahulu ingin mengetahui apa saja kendala yang dihadapi peserta dalam penulisan surat resmi. Salah satu peserta bernama Fuzy Firda Zhan berbagi cerita.

“Latar belakang saya bukan dari organisasi bahasa, melainkan dari pramuka. Setelah mengikuti organisasi bahasa, saya merasa administrasinya sangat jauh berbeda daripada di pramuka, terutama pada laras bahasanya. Oleh karenanya, saya ingin belajar dari nol dalam kelas ini,” ujar Ketua Ikatan Duta Bahasa Kalimantan Barat itu.

Setelahnya, Ivan menjelaskan karakteristik surat resmi pada awal pemaparan materi. Berdasarkan sifatnya, ia membagi surat menjadi tiga, yakni praktis, bisnis, dan dinas.

“Secara umum, surat praktis adalah surat yang dapat dibuat oleh siapa pun. Ini juga disebut sebagai surat sekretariat yang meliputi surat undangan dan ucapan,” ungkap Ivan.

“Lalu, surat bisnis adalah surat yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan bisnis, seperti penawaran hingga penagihan. Terakhir, surat dinas adalah surat yang berhubungan dengan urusan kedinasan atau administratif,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Ivan juga turut menjelaskan pembagian surat berdasarkan wujud, pesan, kerahasiaan, urgensi, dan penerima. Ia pun mengulas surat-surat itu satu per satu.

Pada sesi kedua, Ivan menguraikan kiat menyusun surat. Ia menjelaskan struktur, bagian, dan penulisan singkatan dalam surat.

Setelah memberi kiat menyusun surat, ia menjelaskan laras dan tataran bahasa pada surat resmi. Ia menuturkan, surat termasuk dalam laras bahasa bisnis. Karakteristiknya ada pada jumlah paragraf dan kalimatnya yang sedang, pemilihan katanya yang baku dan teknis, serta ejaannya yang tertib.

Setelah menjelaskan karakteristik, penyusunan, dan laras bahasa surat resmi, Ivan meringkas ketiganya. KDP tersebut pun ditutup dengan berfoto bersama.

***

Penulis: Rassya Priyandira
Penyunting: Harrits Rizqi